Warga Sumedang Dibekali Kesiapsiagaan Musim Kemarau

Warga Sumedang Dibekali Kesiapsiagaan Musim Kemarau
Warga Sumedang Dibekali Kesiapsiagaan Musim Kemarau
0 Komentar

KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang terus menggencarkan langkah pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana pada musim kemarau dan fenomena hidrometeorologi.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang, Dewi Juwita.

Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan sosialisasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat di daerah rawan bencana. Sosialisasi ini sudah dilaksanakan di lima lokasi yang mencakup dua kecamatan.

Baca Juga:Update Harga Tiket Masuk Kampung Wisata Pangjugjugan Sumedang 2025Mengintip Daya Tarik Kampung Wisata Pangjugjugan Sumedang yang Bikin Betah

Antara lain, Desa Cipameungpeuk, Desa Citengah, Desa Ciherang dan Desa Cipancar berlokasi di Kecamatan Sumedang Selatan.

Sedangkan satu lagi berlokasi di Desa Cikareo Kecamatan Wado.

Pihaknya menargetkan sosialisasi kepada sekitar 880 ribu orang masyarakat si Kabupaten Sumedang, baik melalui tatap muka maupun melalui radio dan televisi.

“Kami datang langsung ke desa-desa, bersurat kepada pihak desa untuk menghadirkan kader atau relawan. Dalam kegiatan itu, masyarakat diberikan pemahaman bagaimana menghadapi perubahan cuaca ekstrem, dari hidrometeorologi hingga musim kemarau,” kata Dewi Juwita di kantornya, Rabu (27/8).

Selain KIE, BPBD Sumedang juga menggelar gladi lapangan kesiapsiagaan bencana pada 17 Agustus 2025, setelah upacara penurunan bendera HUT RI. Kegiatan ini melibatkan lintas sektor, mulai dari BPBD, Damkar, PMI, Dinas Sosial, hingga relawan bencana.

“Dalam gladi lapangan itu kami menghadirkan mobil-mobil tanggap darurat, ambulans 119, hingga peralatan penunjang seperti genset. Semua stakeholder berkolaborasi, termasuk Basarnas yang siap membantu dengan peralatan khusus,” ungkapnya.

Dewi menambahkan, pihaknya juga menjalin koordinasi dengan pihak pengelola jalan tol untuk mempermudah mobilitas saat kondisi darurat.

“Jika ada keadaan darurat, kendaraan tanggap darurat bisa masuk tol tanpa biaya, agar respons penanganan lebih cepat,” kata Dewi.

Baca Juga:Fasilitas di Kampung Wisata Pangjugjugan Sumedang, Bikin Liburan Lebih SeruKampung Wisata Pangjugjugan Sumedang: Pesona Alam, Edukasi, dan Rekreasi Keluarga

Selain kesiapsiagaan musim kemarau, sambung Dewi, BPBD Sumedang juga terlibat dalam tim kontingensi se-Jawa Barat terkait potensi Sesar Lembang.

Kata Dewi, daerah yang masuk zona merah dampak Sesar Lembang di Sumedang antara lain Kecamatan Sukasari, Jatinangor dan Tanjungsari.

“Beberapa waktu lalu bahkan terjadi longsor di kawasan Kadaka Jaya, yang menjadi salah satu bukti bahwa daerah kita perlu kesiapsiagaan ekstra,” tutur Dewi.

0 Komentar