Dari kejauhan, bangunan ini tampak seperti bukit alami, sehingga sulit dikenali musuh.
Lokasinya yang berada di tengah kota membuatnya sangat strategis.
Dari sini, Belanda bisa dengan mudah mengawasi aktivitas masyarakat Sumedang.
Meriam-meriam yang dipasang melingkar juga diarahkan ke pusat kota, siap menghancurkan jika terjadi perlawanan.
Meski sempat mengalami kerusakan pada masa pendudukan Jepang, sebagian besar struktur benteng masih utuh hingga sekarang.
Baca Juga:Rumah Makan Perahu Sumedang Tawarkan Kelezatan Masakan SundaRS Mitra Plumbon Hadir di Sumedang, Tambah 200 Tempat Tidur Baru
Hal inilah yang membuat Gunung Kunci menjadi salah satu peninggalan kolonial yang cukup terjaga di Jawa Barat.
Mitos di Tahura Gunung Kunci
1. Penjaga Gaib Benteng
Warga sekitar percaya ada sosok makhluk halus yang menjaga kawasan benteng.
Katanya, mereka adalah roh para prajurit masa lalu yang masih “menetap” di sana.
2. Pintu Gaib di Lorong Benteng
Konon, ada lorong rahasia yang tembus langsung ke Gunung Palasari.
Namun hingga kini, lorong tersebut belum pernah benar-benar terbukti ada secara fisik.
3. Pantangan Bicara Kasar
Beberapa pengunjung percaya bahwa berkata kasar atau bersikap tidak sopan di kawasan Gunung Kunci bisa mendatangkan gangguan mistis, mulai dari tersesat hingga diganggu makhluk tak kasat mata.
4. Bunyi Misterius di Malam Hari
Ada cerita dari warga sekitar yang sering mendengar langkah kaki atau suara-suara aneh di malam hari, seolah-olah benteng masih aktif dipakai seperti masa kolonial.
Harga Tiket Masuk Tahura Gunung Kunci Sumedang
Mulai Januari 2024, harga tiket masuk ke Tahura Gunung Kunci ditetapkan berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah:
> Rp 10.000 untuk pengunjung dewasa
> Rp 5.000 untuk anak-anak
Baca Juga:Senam Bersama di Cipajaran, Wabup Fajar Ingatkan Bahaya Judol dan Bank Emok
Harga tersebut cukup terjangkau mengingat pengalaman wisata yang bisa didapat mencakup alam, sejarah, hingga edukasi.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Tahura Gunung Kunci berada di Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 500–700 meter dari Alun-Alun Sumedang, sehingga dapat ditempuh kurang dari 5 menit menggunakan kendaraan.
Akses menuju lokasi dapat melalui Jalan Raya Cirebon–Bandung lalu dilanjutkan ke Jalan Prabu Gajah Agung.