sumedangekspres, KULINER – Sejak berdiri pada tahun 2008, Tahu Alif terus menjaga kualitas dan cita rasa yang khas, sehingga tetap menjadi pilihan masyarakat hingga saat ini.
Berlokasi di Kecamatan Ganeas, produk ini telah menjadi salah satu ikon kuliner lokal yang digemari.
Saat ditemui oleh wartawan Sumedang Ekspres, Olib Firmansyah selaku pemilikik Tahu Alif Ganeas menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas produksi.
Baca Juga:Gerakan Masyarakat – Mahasiswa Bersatu Sumedang Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa, Sampaikan Enam TuntutanDPP Partai NasDem Tegaskan Komitmen Perjuangan Aspirasi Rakyat, Nonaktifkan Dua Anggota Fraksi
“Salah satunya dengan menjaga kualitas minyak goreng. Di Tahu Alif, kami tidak menggunakan minyak goreng biasa yang dijual di warung, melainkan minyak goreng jenis MG 1,” ujarnya saat diwawancarai Sumedang Ekspres, Minggu (31/8).
Olib menambahkan bahwa jenis lisah yang digunakan adalah koprak, bukan dari sawit. Hal ini membuat aroma tahu yang diproduksi menjadi lebih harum dan berbeda dibanding tahu pada umumnya. Dari sisi proses produksi, Tahu Alif juga memiliki keunikan tersendiri.
“Kami menggunakan sekitar 8 kilogram kedelai yang direndam selama dua jam, kemudian digiling. Setelah menjadi adonan cair, kedelai direbus dan disaring untuk menghasilkan sari kedelai yang kemudian diolah menjadi tahu,” jelasnya.
Selain cita rasa, ukuran Tahu Alif juga menjadi keunggulan tersendiri. Jika umumnya satu loyang tahu dipotong hingga 180 bagian, Tahu Alif hanya dipotong menjadi sekitar 120 bagian, sehingga potongannya lebih besar dan padat.
Warung Tahu Alif buka setiap hari mulai pukul 03.00 WIB hingga 20.00 WIB. Produk ini kerap menjadi pilihan masyarakat untuk sarapan pagi. Dalam sehari, Olib mengaku mampu menjual lebih dari lima loyang atau sekitar 1.600 potong tahu.
Namun, Olib juga mengakui adanya tantangan dalam mempertahankan usaha di tengah kondisi perekonomian dan persaingan yang semakin ketat.
“Saat ini bisa dibilang kami masih bertahan. Dulu, saat masih sedikit saingan, pembeli bisa terus berdatangan hingga siang hari,” tuturnya.
Baca Juga:Patroli Gabungan TNI-Polri Perkuat Pengamanan Malam Hari di SumedangKolaborasi TNI-Polri dan Pemda, Sumedang Siap Wujudkan Situasi Aman Kondusif
Meski demikian, bersama sang istri, Endang Laela (45), Olib tetap konsisten mengelola Tahu Alif dan melayani konsumen setiap hari, menjaga warisan cita rasa yang telah dikenal masyarakat Ganeas selama lebih dari satu dekade. (lmd)