sumedangekspres, PERISTIWA – Menanggapi perihal insiden bentrokan yang terjadi di Jalan Tamansari, Kota Bandung, tepatnya di depan Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) pada Senin (1/9) malam, Kepolisian Daerah Jawa Barat memberikan penjelasan resmi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyampaikan bahwa kericuhan tersebut dipicu oleh kelompok anarko yang menyerang aparat gabungan TNI–Polri saat melakukan patroli skala besar.
Menurutnya, aksi itu bukanlah spontanitas, melainkan telah dirancang untuk memancing aparat keamanan.
Baca Juga:Spot Foto Paling Instagramable di Cipadayungan SumedangCukup dengan Uang Rp15.000 Kamu Bisa Nikmati Semua Fasilitas Ini di Cipadayungan Sumedang
“Provokasi dilakukan dari arah dalam kampus UNISBA dengan pelemparan bom molotov ke kendaraan patroli, baik roda dua, roda empat, maupun kendaraan taktis,” ungkap Hendra, Selasa (2/9).
Hendra menjelaskan, saat patroli gabungan dilaksanakan, aparat menemukan batu, kayu, serta ban yang dibakar di Jalan Tamansari.
Pada saat yang sama, kelompok berbaju hitam yang diduga anarko melakukan pengejaran terhadap personel gabungan TNI–Polri.
Untuk membubarkan massa, aparat terpaksa melepaskan tembakan gas air mata. Hendra menegaskan bahwa gas air mata diarahkan ke jalan raya dan bukan ke dalam area kampus.
“Gas terbawa angin hingga ke area parkir UNISBA. Provokator anarko memanfaatkan situasi ini untuk membenturkan mahasiswa dengan aparat,” jelasnya.
Ia menambahkan, jarak antara posisi aparat dengan pagar kampus sekitar 200 meter, sehingga tidak mungkin gas air mata ditembakkan langsung ke dalam.
“Tidak ada petugas yang masuk ke dalam area kampus. Tidak ada juga yang membawa senjata maupun peluru karet. Informasi yang beredar di media sosial bahwa aparat masuk kampus adalah hoaks,” tegasnya.
Baca Juga:Mau Pergi ke Cipadayungan? Ini Dia Rute Tercepat dari Sumedang Kota dan BandungAktivitas Seru yang Bisa kamu Nikmati di Cipadanyungan Sumedang
Meski demikian, sejumlah potongan video yang beredar di media sosial memperlihatkan bentrokan di sekitar Jalan Tamansari, dengan aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.