sumedangekspres – Tanaman herbal semakin diminati karena manfaat kesehatannya, salah satunya ashwagandha (Withania somnifera).
Herbal yang populer dalam pengobatan Ayurveda India ini dikenal mampu meningkatkan imunitas, mengurangi stres, serta menjaga vitalitas tubuh.
Walaupun tanaman ini berasal dari India, sebenarnya ashwagandha dapat dibudidayakan di Indonesia karena kondisi iklimnya yang relatif mirip.
1. Mengenal Tanaman Ashwagandha
Baca Juga:Mengenal Tumbuhan Ashwagandha si Herbal Ajaib dari India yang Penuh dengan KhasiatFokus Infrastruktur dan Ketahanan Pangan
Ashwagandha termasuk tanaman semak kecil dengan tinggi 30–150 cm. Ia tumbuh baik di daerah kering dengan suhu hangat. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah akar, meskipun daun dan buahnya juga mengandung senyawa berkhasiat.
2. Syarat Tumbuh
- Iklim: Cocok di daerah tropis dan subtropis dengan suhu 20–30°C.
- Tanah: Lebih baik ditanam di tanah berpasir atau lempung berdrainase baik. pH ideal 6–8.
- Cahaya: Membutuhkan sinar matahari penuh minimal 6 jam per hari.
- Curah hujan: Lebih baik di daerah dengan curah hujan sedang, tidak terlalu lembap.
3. Persiapan Bibit
- Perbanyakan dilakukan dari biji.
- Rendam biji dalam air hangat selama 24 jam agar cepat berkecambah.
- Semai biji di media campuran tanah gembur dan pasir. Setelah 4–6 minggu, bibit siap dipindahkan ke lahan.
4. Persiapan Lahan
- Gemburkan tanah dan beri pupuk organik (kompos atau pupuk kandang matang).
- Buat bedengan dengan jarak tanam sekitar 30–40 cm antar tanaman.
5. Penanaman dan Perawatan
- Tanam bibit muda di lahan yang sudah dipersiapkan.
- Siram secukupnya, jangan terlalu basah karena ashwagandha tidak tahan genangan.
- Lakukan penyiangan gulma secara rutin.
- Tambahkan pupuk organik setiap 2–3 bulan untuk menjaga kesuburan.
- Tanaman relatif tahan hama, tetapi tetap perlu pengawasan dari serangan ulat daun atau jamur.
6. Masa Panen
- Ashwagandha dapat dipanen setelah 150–180 hari atau sekitar 5–6 bulan setelah tanam.
- Bagian utama yang dipanen adalah akar, yang kemudian dibersihkan, dikeringkan, dan bisa dijadikan bahan herbal atau suplemen.
- Daun dan buah juga bisa dipetik sebagai tambahan bahan olahan herbal.
Membudidayakan ashwagandha di Indonesia bukan hal yang mustahil. Dengan kondisi iklim tropis, tanaman ini justru berpotensi tumbuh subur. Selain dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi sebagai herbal alami, ashwagandha juga memiliki peluang ekonomi tinggi karena permintaan global terhadap tanaman obat ini semakin meningkat.