sumedangekspres – Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berkomitmen kuat untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis (TB) pada Tahun 2030 dengan berbagai strategi komprehensif dan kolaborasi. Untuk mencapai target eliminasi TB, Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila membuka Rakor Tim Penanggulangan TB di Kabupaten Sumedang di Sapphire City Park Sumedang, Kamis (4/9/2025).
TB merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat. Data WHO, TB masih menjadi pembunuh nomor satu di antara penyakit infeksi di dunia. TB juga masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang serius di Idonesia, termasuk di Kabupaten Sumedang.
“Rakor ini dapat menghasilkan kesepakatan bersama tentang rencana aksi daerah penanggulangan TB yang komperehensif dan implementatif. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang solid dapat mencapai target eliminasi TB di Tahun 2030,” kata Wabup M Fajar Aldila.
Baca Juga:Program Graduasi Kemiskinan Disiapkan Pemkab SumedangDoa Bersama dan Aksi Damai JOOC di Halaman Kantor Kecamatan Jatinangor
Pemkab Sumedang telah membuat Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 400.7.8/ΚΕΡ.442-HUK/2025 tentang Pembentukan Tim Penanggulangan Tuberkulosis dan Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 400.7.8.1/ΚΕΡ. 451-DINKES/2025 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2025-2029.
“Ini tentunya menjadi wadah kolaborasi lintas sektor yang secara resmi menegaskan bahwa TBC adalah urusan bersama, bukan hanya Dinas Kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Dikdik Sadikin.
Data Dinkes, dari jumlah penduduk Sumedang sekitar 1,2 juta, diperkirakan terdapat 25.486 orang terduga TB. “Dinkes berhasil menemukan 25.798 orang terduga TB,” katanya.
Untuk Tahun 2025 diperkiraan terduga TB sebanyak 24.851 jiwa, dan hingga Agustus 2025 telah ditemukan 15.300 terduga TB dengan penemuan kasus baru sebanyak 1.978 orang. “Angka-angka ini bukan sekedar statistik, tatapi cerminan nyata tantangan yang dihadapi, yang lebih menghawatirkan, sebagian penderita TB adalah masyarakat dari kelompok usia produktif dan berasal dari kondisi sosial ekonomi yang lemah,”jelasnya.
Dikdik menambahkan, beberapa strategi yang dilakukan Pemkab Sumedang diantaranya Penguatan Komitmen Pemerintah Daerah, Peningkatan Akses Layanan TBC Bermutu, Optimalisasi Promosi dan Pencegahan, Peningkatan Peran Serta Komunitas dan Multisektor serta Penguatan Manajemen Program. [*]