Guru SD di Sumedang Belajar Angklung dengan Synthesia, Lebih Mudah dan Menyenangkan

Guru SD di Sumedang Belajar Angklung dengan Synthesia, Lebih Mudah dan Menyenangkan
Guru SD di Sumedang Belajar Angklung dengan Synthesia, Lebih Mudah dan Menyenangkan - (ISTIMEWA)
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA — Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Program Studi PGSD Kampus Sumedang menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa pelatihan guru sekolah dasar dalam pengajaran angklung diatonis berbasis aplikasi digital.

Kegiatan berlangsung pada 23–24 Agustus 2025 di Kampus UPI Sumedang dan dilanjutkan praktik di sekolah hingga 15 September 2025.

Sebanyak 44 peserta (kepala sekolah dan guru SD) dari 19 kecamatan di Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan yang dipusatkan di Kecamatan Sumedang Utara, yakni di Kampus UPI Sumedang. Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Julia, M.Pd. selaku Ketua Tim Pelaksana, dengan dukungan anggota tim Dr. Sandie Gunara, M.Pd. dan Dr. Tedi Supriyadi, SHI., M.Ag. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kompetensi guru dalam memainkan dan mengajarkan angklung diatonis melalui dukungan teknologi digital, sejalan dengan SDG 4 tentang Quality Education.

Baca Juga:Rekomendasi Menu Makanan Terebaik di PN Seafood Tanjungsari, SumedangRute Tercepat ke PN Seafood Dari Sumkot dan Bandung

Materi yang diberikan meliputi pengenalan metode mengajar angklung, instalasi dan penggunaan aplikasi Synthesia, pemanfaatan aplikasi notasi musik MuseScore, pembuatan file MIDI, hingga praktik memainkan angklung dengan panduan Synthesia dan simulasi mengajar.

Selain itu, pelatihan menghasilkan modul pelatihan serta artikel ilmiah sebagai luaran akademik.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta.

“Workshop ini memberikan metode baru dalam mengajarkan angklung dengan mengintegrasikan teknologi. Menarik, anti ngantuk, dan bisa diaplikasikan ke alat musik lain. Semoga tahun depan ada lagi,” ujar Nenih, guru SDN Cikeusik, Rancakalong.

Hal senada disampaikan Agi Hamdani, M.Pd., guru SDN Cinanggerang I, Pamulihan.

“Penggunaan aplikasi MuseHub dan Synthesia membuat aransemen lagu lebih mudah dan pembelajaran angklung jadi interaktif. Kolaborasi seni tradisional dan teknologi ini sangat efektif,” katanya.

Sementara itu, Susi Susilawati, S.Pd.I., guru SDN Talun Sumedang Utara, menilai Synthesia sebagai terobosan luar biasa.

“Pembelajaran jadi lebih menarik dan siswa lebih menyukai seni angklung,” ungkapnya.

Baca Juga:Bikin Nagih? Tentu, Ini Dia 5 Keunggulan PN Seafood Tanjungsari, SumedangAlamat Lengkap dan Jam Buka PN Seafood yang Wajib Kamu Cari Tahu

Koordinator guru, Egi Agustian, M.Pd., yang telah lima tahun mendampingi kegiatan PkM UPI Sumedang, menegaskan pentingnya program ini.

“Guru SD mengajar semua mata pelajaran, sehingga pembekalan musik seperti ini sangat dibutuhkan. Dulu angklung diajarkan manual, sekarang lebih mudah dengan teknologi. Bahkan pemula pun bisa cepat belajar,” ujarnya.

0 Komentar