Menurut Abuya, akar persoalan ada di hati manusia. Bila hati kering dari kasih sayang, tidak ada kepedulian terhadap sesama, binatang, maupun alam, maka tindakannya akan merusak.
Dampak negatif dari perbuatan itu akhirnya kembali kepada dirinya sendiri.
“Orang yang menebang pohon sembarangan, buang sampah sembarangan, mungkin awalnya merasa tidak terkena dampak. Tapi pada akhirnya, ia sendiri bisa terkena banjir, longsor, bahkan penyakit. Semua itu berawal dari hati yang keras, tidak punya kasih sayang,” kata abuya penuh penekanan.
Di akhir pesannya, Abuya mengajak umat Islam khususnya generasi muda untuk menumbuhkan kembali rasa cinta kepada bumi sebagai bagian dari iman. Menurutnya, menjaga lingkungan adalah wujud nyata dari rasa syukur atas nikmat Allah.
Baca Juga:BPKH Salurkan Nilai Manfaat Tahun 2025 Sebesar Rp2,1 Triliun Untuk Jemaah Haji TungguGanesha Pratama Cetak 51 Lulusan Siap Kerja
“Kalau kita sayangi alam, Allah akan turunkan berkah dari langit dan bumi. Tapi kalau kita abaikan, jangan heran kalau datang musibah silih berganti. Maka mari kita perkuat silaturahmi, baik dengan sesama manusia, dengan hewan, dengan tumbuhan, bahkan dengan tanah tempat kita berpijak,” tandasnya. (red)