Helmi Yahya: Batudua Punya Pesona Dunia, Tinggal Menunggu Branding Tepat

Helmi Yahya Batudua Punya Pesona Dunia, Tinggal Menunggu Branding Tepat
Kepala Pelaksana Badan Pengelola Rebana, Helmi Yahya
0 Komentar

SUMEDANG – Kepala Pelaksana Badan Pengelola Rebana, Helmi Yahya, tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya saat menapaki venue paralayang Batudua di Gunung Lingga, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Dalam kunjungannya pada Minggu (21/9/2025) bertepatan dengan ajang West Java Paragliding Championship (WJPC) 2025, Helmi menyebut Batudua sebagai salah satu “permata tersembunyi” yang berpotensi mendunia.

“Baru seminggu saya bertugas di Rebana, tapi sudah berkali-kali terkejut dengan banyaknya hidden gem. Salah satunya Batudua ini. Sayang, potensi sebesar ini belum banyak terangkat karena branding dan promosi yang masih minim,” ungkap Helmi.

Helmi menilai, panorama Batudua yang menghadap langsung ke hamparan Bendungan Jatigede merupakan modal alam yang tak ternilai. Ditambah lagi, lokasi ini dikenal sebagai salah satu thermal terbaik dunia untuk olahraga paralayang. “Kalau pengelolaannya kreatif, Batudua bukan hanya jadi arena lomba, tapi bisa berkembang dengan glamping, sekolah paralayang, kafe-kafe estetik, bahkan festival rutin. Itu akan membawa wisatawan lebih banyak datang,” ujarnya.

Baca Juga:Rembuk Stunting Jadi Langkah Nyata Cegah Generasi RentanPMBT Desak Publikasi Kajian KBT, Aspem Kesra Jadi Tujuan Audiensi

Selain daya tarik alam, Helmi menyoroti keuntungan strategis Rebana yang sudah ditunjang infrastruktur besar seperti Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Tol Cisumdawu, hingga akses tol baru ke Kalijati. Ia menyebut kombinasi antara infrastruktur dan karakter masyarakat Sunda yang ramah merupakan modal besar untuk mendongkrak pariwisata dan ekonomi kawasan.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang turut mendampingi kunjungan Helmi, menyatakan siap menindaklanjuti arahan tersebut. “Bersama Mas Helmi yang juga mentor saya, serta Pak Danlanud Sulaiman, kami di sini sepakat untuk mendorong Batudua menjadi ikon baru wisata Sumedang. Ini peluang besar yang tidak boleh kita lewatkan,” kata Dony.

Apresiasi juga datang dari Danlanud Sulaiman, Marsekal Eko, yang menilai Batudua punya kualitas kelas dunia. Dengan pengalamannya melihat berbagai venue paralayang di Indonesia, ia menyebut Batudua salah satu yang terbaik, terutama untuk kategori cross country. “Dari sisi thermal, panorama, hingga peluang ekonomi, Batudua sangat menjanjikan. Kami dari FASI tentu siap mendukung daerah dalam mengembangkan olahraga sekaligus pariwisata,” tegasnya.

0 Komentar