SUMEDANGEKSPRES – Pemerintah Kabupaten Sumedang bersama panitia West Java Paragliding Championship 2025 mengimbau warga untuk tidak bermain layang-layang selama kejuaraan dunia paralayang berlangsung pada 22–28 September 2025.
Imbauan ini bertujuan menjaga keselamatan ratusan atlet dari 18 negara yang bertanding di langit Sumedang.
Zona larangan meliputi: Area lepas landas (take off point) di Bukit Grappa, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede. Area mendarat (landing zone) yang tersebar di sekitar pesisir Bendungan Jatigede dan lapangan terbuka di Kecamatan Jatigede.
Baca Juga:Warga Diminta Tak Bermain Layang-Layang di Area Jalur Paralayang Selama Kejuaraan DuniaBAZNAS Jabar Sabet 5 Penghargaan Nasional
Koridor jalur terbang menuju arah Sumedang Kota, melintasi beberapa desa di Kecamatan Jatigede, Jatinunggal, dan Wado. Kawasan penonton dan keramaian festival yang berdekatan dengan arena kompetisi.
Larangan tersebut diberlakukan terutama di kawasan lintasan paralayang yang dilalui atlet, yaitu Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Ganeas, Situraja, dan Cisitu.
Menerbangkan layang-layang tentunya dapat membahayakan jalur terbang paralayang. Benang layangan berisiko tersangkut pada parasut, mengganggu kendali pilot, bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Aparat TNI, Polri, dan Satpol PP diterjunkan untuk membantu sosialisasi sekaligus menertibkan warga yang masih mencoba menerbangkan layangan di area terlarang.
Kejuaraan Paralayang Dunia menjadi puncak rangkaian Festival Pesona Jatigede 2025. Selain lomba paralayang, festival ini dimeriahkan oleh Tari Umbul 1.000 penari, Jatigede Lakeside Run 10K, fun walk ribuan peserta, hingga peresmian Jalan Lingkar Utara Jatigede.
Dengan dukungan masyarakat, Sumedang berharap bisa sukses menjadi tuan rumah sekaligus memperkuat posisi sebagai destinasi sport tourism unggulan di Jawa Barat.(red)