10 Desa Berebut Juara Anugerah Gapura Sri Baduga

10 Desa Berebut Juara Anugerah Gapura Sri Baduga
Sejumlah kepala desa mengikuti sesi klarifikasi lapangan Anugerah Gapura Sri Baduga 2025 di Aula Tampomas Setda Sumedang, Rabu (24/9). Sebanyak 10 desa terpilih tengah bersaing memperebutkan juara tingkat kabupaten.(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Sepuluh desa di Kabupaten Sumedang kini tengah beradu inovasi dalam ajang Anugerah Gapura Sri Baduga, lomba prestisius yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menilai kinerja dan kreativitas desa.

Kesepuluh desa tersebut yakni Desa Hegarmanah (Jatinangor), Sukasari (Sukasari), Mekarjaya (Sumedang Utara), Mekar Rahayu (Sumedang Selatan), Cibeureum Kulon (Cimalaka), Citepok (Paseh), Jambu (Conggeang), Hariang (Buahdua), Tolengas (Tomo), dan Tamansari (Cibugel).

Menurut Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumedang, Dadang Rustandi, proses seleksi berlangsung ketat. Dari awalnya 26 desa perwakilan kecamatan, hanya 10 yang berhasil lolos ke tahap klarifikasi lapangan.

Baca Juga:Ma Acih Warga Sindulang Dapat Bantuan, Perhatian Terus MengalirDesa Sawahdadap Manfaatkan Lahan Carik untuk Tanaman Labu Penopang Ketahanan Pangan

“Tim penilai tidak hanya melihat presentasi di atas kertas, tetapi juga turun langsung ke desa untuk memastikan program unggulan yang disampaikan memang nyata dan berjalan,” ujar Dadang, baru-baru ini.

Ada tujuh aspek yang menjadi indikator penilaian, mulai dari pendidikan, tata kelola pemerintahan, ekonomi, infrastruktur, hingga pengelolaan lingkungan, persampahan, ketenteraman, ketertiban, serta aspek sosial lainnya.

Juara tingkat kabupaten akan diputuskan melalui rapat pleno tim penilai. Desa pemenang berhak membawa pulang hadiah Rp1 miliar sekaligus mewakili Sumedang pada ajang Anugerah Gapura Sri Baduga tingkat Provinsi Jawa Barat.

Lebih dari sekadar lomba, Dadang menegaskan kompetisi ini diharapkan mampu mendorong setiap desa untuk terus berinovasi dan menghadirkan program yang bermanfaat nyata bagi warganya.

“Hadiah memang penting, tapi yang lebih utama adalah bagaimana desa-desa di Sumedang bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.(red)

0 Komentar