Rembug Stunting di Jatinangor Jadi Langkah Awal Musrembangdes 2025

Rembug Stunting di Jatinangor Jadi Langkah Awal Musrembangdes 2025
Pemerintah Kecamatan Jatinangor mulai menggulirkan rangkaian Rembug Stunting pra-Musrembang Desa
0 Komentar

JATINANGOR – Pemerintah Kecamatan Jatinangor mulai menggulirkan rangkaian Rembug Stunting pra-Musrembang Desa dengan mendatangi desa-desa sejak awal pekan ini. Kegiatan yang berlangsung Senin hingga Rabu (21–22 Januari 2025) itu baru menjangkau enam desa dari total 12 desa yang ada, sementara sisanya akan menyusul dalam waktu dekat.

Camat Jatinangor, Herman Suwandi, menegaskan rembuk stunting menjadi bagian penting sebelum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) digelar. Ia menekankan penanganan stunting tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong.

“Rembug stunting harus digelar sebelum musrembang. Silakan ibu-ibu menyampaikan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam rangka menurunkan angka stunting,” kata Herman.

Baca Juga:Harga Sembako di Pasar Tanjungsari Fluktuatif, Masyarakat Diminta Bijak BerbelanjaKreasi Foto Kafe Estetik dengan Gemini AI: 5 Prompt Inspirasi (Coba dari Kasurmu!)

Menurutnya, intervensi harus menyentuh seluruh tahapan kehidupan, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak. “Yang paling penting adalah bagaimana angka stunting di Kecamatan Jatinangor bisa terus menurun, bahkan mencapai new zero stunting,” tambahnya.

Selain fokus pada isu kesehatan, Herman juga mengingatkan pentingnya kepatuhan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia menilai capaian target PBB akan berpengaruh langsung pada keberlangsungan pembangunan di tingkat desa.

Dalam kegiatan rembuk tersebut, hadir pula Kepala UPTD Dalduk Wilayah Jatinangor, Yusuf, serta Kepala UPTD Puskesmas Jatinangor, Dedi. Mereka mendampingi camat untuk memantau jalannya diskusi sekaligus memastikan program berjalan sesuai harapan.

Sejumlah kepala desa turut menyampaikan perkembangan positif. Kepala Desa Cibeusi, H. Jajang, menyebut angka stunting di wilayahnya berhasil ditekan berkat kerja keras kader posyandu. “Semua kader bekerja dengan baik, turun langsung ke lapangan, dan hasilnya memuaskan. Mudah-mudahan tahun 2026 bisa new zero stunting,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Cikeruh, Ii Jai, S.A.P. Menurutnya, kekompakan kader PKK menjadi kunci keberhasilan program. “Semua program dari kecamatan dilaksanakan dengan baik. Untuk perencanaan 2026, harus lebih tertata agar target new zero stunting bisa tercapai,” ucapnya.

Usai rembuk, jajaran pemerintahan desa bersama staf kecamatan juga meninjau langsung ke lapangan untuk memastikan kepatuhan masyarakat dalam pembayaran PBB. Dengan begitu, agenda kesehatan dan pembangunan bisa berjalan seiring sejalan. (kos)

0 Komentar