DPRD Sumedang: Jumlah Porsi Makanan yang Ditangani Setiap Dapur Produksi Harus Dikurangi

DPRD Sumedang: Jumlah Porsi Makanan yang Ditangani Setiap Dapur Produksi Harus Dikurangi
DPRD Sumedang: Jumlah Porsi Makanan yang Ditangani Setiap Dapur Produksi Harus Dikurangi
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES — Menyikapi insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Sidik Jafarb menegaskan pentingnya pengawasan ketat dan sinergi semua pihak demi keberlangsungan program nasional tersebut.

Hal itu disampaikan Sidik Jafar saat menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda di Aula Tampomas, Jumat (26/9), yang secara khusus membahas evaluasi pelaksanaan Program MBG di Kabupaten Sumedang.

“Program ini merupakan inisiatif nasional yang sangat baik untuk meningkatkan gizi pelajar. Tapi keselamatan anak-anak kita adalah yang utama. Karena itu, program ini harus kita kawal bersama agar benar-benar aman dan bermanfaat,” tegas Sidik.

Baca Juga:Gegera Kasus Keracunan yang Mengegerkan, Pemda Sumedang Hentikan Aktivitas Dapur MBG di Ujungjaya Gerakan Jumat Berkah Masjid Agung Sumedang Terus Mengalir, Dari Sebuah Tausiyah hingga Menjadi Program Rutin

Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, penyedia jasa katering, pihak sekolah, hingga masyarakat, untuk turut serta menyukseskan program MBG secara bertanggung jawab.

Sebagai bentuk evaluasi konkret, Sidik menyarankan agar jumlah porsi makanan yang ditangani setiap dapur produksi dikurangi. Hal ini dinilai penting untuk menjaga kualitas pengolahan dan distribusi makanan, serta meminimalisasi risiko keracunan.

“Ketika beban dapur terlalu besar, risiko kesalahan dalam pengolahan meningkat. Karena itu, pembatasan jumlah porsi per dapur harus menjadi salah satu solusi,” katanya.

Selain itu, Ketua DPRD juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kualitas bahan makanan serta kompetensi dan kedisiplinan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi makanan.

“Kami mendorong dinas terkait agar lebih aktif melakukan pengawasan, termasuk uji laboratorium secara berkala terhadap sampel makanan, dan pelatihan ulang bagi tenaga kerja dapur,” ujarnya.

Sidik menambahkan, keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor. Ia berharap insiden serupa tidak terulang dan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.

“Jangan sampai satu kesalahan mencoreng program yang sebenarnya sangat mulia ini. Ke depan, DPRD akan terus mengawal dan memastikan program MBG dijalankan dengan standar tertinggi,” pungkasnya.

Baca Juga:Dinas Kesehatan Sumedang Kerahkan Tim Gerak Cepat Tangani Kasus Keracunan MakananSekretaris DPRD Sumedang Tekankan Profesionalisme dan Kinerja Maksimal

Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BPBD, serta perwakilan penyedia makanan MBG. Evaluasi menyeluruh pun tengah dilakukan guna memastikan kejadian serupa tidak terulang. (red)

0 Komentar