Jejak Abadi Merah Maroon, Menyelami Sejarah dan Asal Usul Warna Merah Maroon

Jejak Abadi Merah Maroon, Menyelami Sejarah dan Asal Usul Warna Merah Maroon
Jejak Abadi Merah Maroon, Menyelami Sejarah dan Asal Usul Warna Merah Maroon - (Ilustrasi - Pinterest)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Warna merah maroon (sering juga disebut merun atau merah hati) adalah salah satu corak warna yang memiliki daya tarik mendalam.

Sebagai turunan dari warna merah yang gelap, merah maroon memancarkan aura keberanian, kedewasaan, dan kemewahan yang tenang. Namun, bagaimana sebenarnya warna yang kaya ini mendapatkan namanya dan menempatkan dirinya dalam sejarah peradaban manusia?

1. Asal Kata dan Definisi Warna

Istilah “maroon” berasal dari bahasa Prancis, yaitu “marron” yang secara harfiah berarti “kastanye” (biji buah chestnut). Kastanye matang memiliki kulit luar yang cokelat gelap dengan nuansa merah yang hangat. Dari sinilah inspirasi nama untuk warna merah tua yang cenderung gelap dan sedikit kecokelatan ini muncul.

Baca Juga:Jadwal Bioskop Jatos Bandung Hari Ini, 27 September 2025: Dari Horor Hingga Drama EmosionalJadwal Bioskop Sumedang XXI Hari Ini, 27 September 2025: Deretan Film Horor hingga Drama Romantis

Secara teknis, merah maroon adalah perpaduan antara warna merah yang kuat dengan nuansa cokelat atau sedikit kebiru-biruan/ungu yang dalam. Perpaduan ini menghasilkan merah yang lebih lembut, tidak mencolok seperti merah sejati, namun tetap intens.

2. Jejak Awal dalam Sejarah Seni dan Budaya

Meskipun istilah “maroon” sebagai nama warna baru dikenal kemudian, pigmen merah tua yang mendekati corak maroon telah lama digunakan sejak zaman kuno.

1. Zaman Kuno: Pigmen merah tua telah menghiasi berbagai karya seni kuno, seperti lukisan dinding (fresko), patung, dan relief. Di Mesir kuno, pigmen merah yang diekstrak dari material alami sering digunakan, memberikan kesan kemewahan dan keagungan.

2. Pigmen Alami: Sepanjang sejarah, warna merah, termasuk corak gelapnya, diperoleh dari berbagai sumber alami. Beberapa sumber pewarna merah alami yang menghasilkan nuansa gelap antara lain:

  • Kayu Secang (Caesalpinia sappan): Rebusan kayunya menghasilkan warna merah yang telah digunakan dalam tradisi pewarnaan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
  • Akar Rubia tinctorum (Madder): Digunakan di Eropa dan Timur Tengah untuk menghasilkan berbagai corak merah, dari terang hingga gelap.
  • Serangga Cochineal: Pigmen karmin yang sangat kuat memberikan warna merah yang intens, sering digunakan oleh peradaban pra-Kolombia di Amerika.

3. Makna Simbolis: Dalam banyak kebudayaan tradisional, warna merah tua, termasuk maroon, membawa makna yang penting. Misalnya:

0 Komentar