- Di Cina, warna merah secara umum melambangkan kekayaan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
- Di India, merah tua sering dikaitkan dengan kecantikan, kesuburan, dan merupakan warna tradisional pada pernikahan.
- Di Eropa abad pertengahan dan renaisans, merah yang gelap sering dikaitkan dengan kekuasaan, keagungan, dan status bangsawan, karena pigmen merah berkualitas tinggi sering kali mahal dan sulit didapatkan.
3. Perkembangan Modern
Penggunaan warna merah maroon menjadi lebih terstandarisasi seiring dengan perkembangan teknologi pewarnaan sintetis dan standarisasi warna, khususnya dalam industri tekstil dan cat:
Abad ke-19 dan 20: Dengan adanya revolusi industri dan penemuan pewarna sintetis (dyes), corak warna menjadi lebih konsisten, mudah diproduksi, dan lebih terjangkau.
Baca Juga:Jadwal Bioskop Jatos Bandung Hari Ini, 27 September 2025: Dari Horor Hingga Drama EmosionalJadwal Bioskop Sumedang XXI Hari Ini, 27 September 2025: Deretan Film Horor hingga Drama Romantis
Hal ini memungkinkan warna merah maroon untuk diproduksi secara massal dan digunakan secara luas dalam fashion, dekorasi, dan desain grafis. Merah maroon menjadi pilihan populer untuk seragam sekolah atau universitas (sering pada almamater), pakaian formal, dan juga dalam desain interior bergaya klasik karena memberikan kesan kehangatan, stabilitas, dan kecanggihan.
Sejarah penemuan warna merah maroon bukanlah tentang satu momen atau satu penemu. Sebaliknya, ia adalah hasil dari evolusi bertahap dalam pencarian pigmen alami yang menghasilkan corak merah tua. Nama “maroon” sendiri meresmikan dan menstandardisasi warna ini, mengakar pada inspirasi alami dari biji kastanye.
Hingga kini, merah maroon terus menjadi warna yang dihargai karena kemampuannya menyampaikan kesan yang kuat dan berani, namun tetap elegan dan mendalam.