Pasanggiri Mojang Jajaka Jadi Investasi Karakter Generasi Emas

Pasanggiri Mojang Jajaka Jadi Investasi Karakter Generasi Emas
Pasanggiri Mojang Jajaka Jadi Investasi Karakter Generasi Emas
0 Komentar

sumedangekspres – Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka (Moka) Kabupaten Sumedang 2025 berlangsung meriah di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Sabtu (27/9/2025) malam. Moka ini mengusung tema ‘Sauyunan Mapag Gapura Kawaluyaan’, bersama-sama menyambut gerbang kebahagiaan, menampilkan 23 finalis terbaik..

Para finalis tidak hanya memperlihatkan penampilan terbaik tetapi juga menyampaikan potensi unggulan dari kecamatan asal masing-masing. Selain itu, mereka diuji melalui sesi tanya jawab yang mengangkat berbagai isu seputar budaya, pariwisata, dan pembangunan Kabupaten Sumedang.

Setelah melalui rangkaian seleksi, terpilih Mojang Jajaka Pinilih 2025 yaitu Krisna (J02) dari Kecamatan Jatinunggal dan Sheilla (M19) dari Kecamatan Paseh. Keduanya berhasil memikat para juri dengan pengetahuan, kepribadian, serta penguasaan budaya Sunda yang mereka tampilkan.

Baca Juga:Komitmen Pemkab Sumedang untuk Penyandang DisabilitasDoa Bersama dan Maulid Nabi

Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan bahwa ajang Moka bukan sekadar kontestasi kecantikan dan ketampanan, melainkan gerakan kultural strategis untuk membangun peradaban bangsa melalui akar budaya Sunda. “Kehadiran Mojang Jajaka bukan hanya tentang estetika fisik, tetapi lebih penting lagi tentang estetika karakter dan moral. Inilah pondasi membangun generasi emas Sumedang,” ujar Fajar.

Ia menegaskan, Moka selaras dengan filosofi Gapura Panca Waluya yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Barat—cageur, bageur, bener, pinter, jeung singer—serta sejalan dengan nilai masagi yang menjadi karakter ideal masyarakat Sunda. Nilai-nilai ini menjadi roh dalam setiap proses seleksi dan pembinaan Mojang Jajaka. “Ini adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas, sekaligus memiliki kecintaan mendalam terhadap budaya lokal,” katanya.

Fajar berpesan agar mahkota yang diperebutkan tidak dipandang sekadar simbol penghargaan, melainkan amanah besar sebagai wajah generasi muda Sumedang. “Bagi yang tidak terpilih, jangan anggap ini kekalahan. Kalian bukan tidak terpilih, tetapi belum terpilih. Kalian semua adalah putra-putri terbaik yang dimiliki Sumedang. Tetaplah berkontribusi, menjadi pemuda kreatif, inovatif, dan yang terpenting—beradab,” tegasnya.

Wabup juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari panitia, sponsor, hingga orang tua finalis yang mendukung penuh perjalanan para peserta. Mengajak generasi muda untuk menjadikan ajang Mojang Jajaka sebagai sarana membangun masa depan Sumedang yang lebih maju di bidang budaya dan pariwisata.

0 Komentar