TANJUNGSARI – Hingga akhir September 2025, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) UPTD Pasar Hewan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, baru berada di angka 70,46 persen dari target tahunan. Meski demikian, pihak pengelola pasar tetap optimis bisa menutup tahun dengan realisasi penuh.
Kepala UPTD Pasar Hewan Tanjungsari, Rani Haryono, menjelaskan target PAD tahun ini ditetapkan sebesar Rp15,046 juta. Menurutnya, dengan sisa waktu tiga bulan, peluang untuk memenuhi target masih terbuka lebar.
“Kami akan terus menggenjot pendapatan agar di akhir tahun bisa mencapai 100 persen. Optimisme ini tetap kami pegang meskipun ada tantangan di lapangan,” kata Rani, Senin (29/9).
Baca Juga:Peredaran Kian Masif, Satpol PP Sumedang Sebut Pedesaan Jadi Pasar Utama Rokok IlegalRomantis Banget! Edit Foto Polaroid Klasik 90-an Bersama Pacar
Rani mengakui, aktivitas perdagangan hewan di pasar hewan Tanjungsari belakangan cenderung menurun, khususnya untuk jenis sapi. Berkurangnya jumlah sapi yang masuk ke pasar menjadi salah satu faktor menekan capaian PAD.
“Untuk hewan besar seperti sapi memang ada penurunan. Jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya,” ujarnya.
Sebaliknya, perdagangan hewan kecil seperti kambing dan domba masih relatif stabil. Bahkan, menjelang momen Idul Adha, permintaan hewan kecil biasanya meningkat cukup signifikan sehingga memberikan kontribusi positif pada pendapatan pasar.
Lebih lanjut, Rani menyoroti perubahan pola transaksi yang turut memengaruhi pasar. Kini, banyak pedagang maupun pembeli lebih memilih melakukan jual-beli hewan secara daring.
“Penjualan online membuat sebagian transaksi tidak lagi melalui pasar hewan, karena penjual dan pembeli bertemu langsung di luar pasar,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, pihak UPTD Pasar Hewan Tanjungsari berupaya melakukan penyesuaian strategi agar fungsi pasar tetap berjalan optimal dan target PAD bisa tercapai sesuai harapan. (kos)