Pelita di Tengah Gelap: Guruku

Pelita di Tengah Gelap: Guruku
Pelita di Tengah Gelap: Guruku. (Ilustrasi - Pinterest).
0 Komentar

Mereka menginspirasi kita untuk berani bermimpi lebih besar dan memiliki keberanian untuk mengejar mimpi-mimpi itu. Guru bukan hanya mengajarkan rumus, mereka mengajarkan cara menyelesaikan masalah hidup.

Membalas Jasa Sang PelitaTentu, jasa seorang guru tidak dapat diukur dengan materi. Lalu, bagaimana kita bisa membalas pengorbanan Pelita di Tengah Gelap ini?

Cara terbaik adalah dengan menghargai setiap ilmu yang telah mereka berikan dan menjaga api semangat yang telah mereka nyalakan. Menjadi pribadi yang berintegritas, bermanfaat bagi sesama, dan terus belajar adalah bentuk terima kasih tertinggi.

Baca Juga:Senyum Lelah yang MenguatkanDi Balik Sunyi, Ada Cinta Seorang Guru

Mari sejenak kita menoleh ke belakang, mengingat nama-nama yang telah membimbing kita. Mereka adalah arsitek jiwa, pembentuk peradaban. Mari kita akui dan muliakan peran guru Pelita kita di tengah gelap, yang tanpanya, kita pasti akan tersesat.

Puisi

Pelita di Tengah Gelap : Guruku

Di jalan gelap penuh tanda tanya,

kau hadir membawa cahaya.

Dengan kata sederhana dan sabar,

kau tuntun langkahku yang sering gentar.

Setiap gores kapur di papan, adalah doa yang kau titipkan.

Setiap senyum meski lelah,adalah semangat yang tak pernah punah.

Guruku, engkau pelita dalam malam,

penuntun jiwa menuju harapan.

Meski jasamu tak selalu disebut,

namamu terpatri di hati yang menuntut.

Terima kasih atas ilmu yang kau beri,

atas kasih yang tak pernah henti.

Kau bukan sekadar pengajar di kelas,

kau adalah cahaya yang tak terganti sepanjang masa.

0 Komentar