Peredaran Kian Masif, Satpol PP Sumedang Sebut Pedesaan Jadi Pasar Utama Rokok Ilegal

Kepala Bidang Tibumtramas Satpol PP Kabupaten Sumedang, Dadi Kusnadi
Kepala Bidang Tibumtramas Satpol PP Kabupaten Sumedang, Dadi Kusnadi ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini
0 Komentar

Disinggung soal asal-usul dari mana rokok tanpa cukai itu berasal, Dadi sebut rokok ilegal mayoritas bukan berasal dari masyarakat kecil atau petani tembakau, melainkan produksi pabrik dengan mesin.

“Kemasan rapi dan jumlah besar tidak mungkin dikerjakan individu. Saya yakin ini produk pabrik yang berupaya menghindari cukai yang tinggi, yakni 57 persen,” ujarnya.

Dadi berharap, pemerintah dapat meninjau regulasi dan memberi kewenangan lebih luas kepada Satpol PP maupun kepolisian untuk melakukan penindakan.

Baca Juga:Romantis Banget! Edit Foto Polaroid Klasik 90-an Bersama PacarFoto Romantis sama Pacar Gaya Majalah Vogue dengan Gemini AI

“Kalau kewenangan diperluas, operasi bisa lebih efektif. Publikasi tentang razia juga harus digencarkan agar ada efek jera dan pedagang berpikir dua kali untuk menjual barang ilegal,” tandasnya.

Dadi membeberkan, saat ini terdapat lebih dari 20 merek rokok ilegal yang beredar di Sumedang, dengan tren terus bertambah.

“Selama harga cukai tinggi, selama itu pula peredaran rokok ilegal sulit dihentikan. Harus ada solusi menyeluruh, dari regulasi hingga pengawasan di lapangan,” pungkas Dadi. (red)

0 Komentar