Pengambilan gambar meniru gaya film 35mm dengan lensa setara tele 135mm pada f/4, 1/500s, ISO 400 untuk fokus tajam pada subjek dan papan dengan kedalaman menengah agar tekstur ombak tetap terbaca. Sertakan label kecil “Parental Advisory: Explicit Content” di pojok kanan bawah, sesuai konvensi desain sampul album komersial.
Prompt 2: “Potret Monokrom Misterius”
Deskripsi:
Potret artistik hitam-putih seorang pria muda Vietnam dengan garis rahang tegas dan kulit mulus, mengenakan busana minimalis modern berwarna hitam.
Rambut: hitam sedikit berantakan dengan tekstur alami.
Aksesori: kacamata tipis berbingkai, menangkap seberkas cahaya sempit yang melintasi matanya.
Ekspresi: tenang, penuh teka-teki, namun intens.
Baca Juga:Romantis Banget! Edit Foto Polaroid Klasik 90-an Bersama PacarFoto Romantis sama Pacar Gaya Majalah Vogue dengan Gemini AI
Pencahayaan: gaya chiaroscuro dramatis, dengan bayangan kuat dan hanya satu pancaran cahaya yang menyoroti sebagian wajah melalui kacamata.
Latar belakang: polos dengan tekstur samar.
Suasana: misterius, sinematik, bergaya fotografi editorial fashion.
Kualitas ultra-detail dengan tekstur monokrom, resolusi 8K HDR.
Tips Agar Foto Tetap Mirip Wajah Asli
Satu hal yang sering jadi keluhan adalah ketika wajah di hasil akhir terasa berbeda dari wajah asli. Supaya tidak terlalu melenceng, ada beberapa trik yang bisa dicoba:
1. Pilih foto acuan yang jelas. Jangan gunakan gambar buram atau gelap. AI butuh detail untuk bisa membaca bentuk wajah.
2. Gunakan beberapa angle. Foto depan, samping, hingga tiga perempat bisa jadi panduan lebih lengkap untuk sistem.
3. Tulis ciri-ciri personal. Warna kulit, bentuk hidung, gaya rambut, atau pakaian bisa jadi penanda agar wajah tidak berubah jadi “wajah generik”.
4. Mode realistik lebih aman. Kalau ingin hasil mirip wajah asli, pilih opsi realistis ketimbang artistik.
5. Uji berkali-kali. Jangan ragu mencoba variasi prompt hingga menemukan versi yang paling mendekati keinginan.
Kenapa Hasil Bisa Beda-Beda?
Baca Juga:Foto Vintage ala Profesional dengan Gemini AI, Begini TriknyaSentuhan Vintage: Cara Membuat Foto Klasik yang Estetik Dengan AI
Logikanya sederhana: semakin jelas deskripsi yang kita tulis, semakin mudah Gemini menerjemahkan ke gambar. Prompt yang terlalu umum membuat sistem kebingungan sehingga hasilnya jadi random. Sebaliknya, detail yang spesifik akan memberi arah yang lebih presisi.
Misalnya, ada pengguna yang menulis prompt seperti “seorang pria duduk di papan loncat di tengah lautan luas, mengenakan headphone putih, pakaian serba hitam, dengan cahaya lembut sore hari.” Hasil akhirnya memang terasa seperti cover album musik indie—lengkap dengan nuansa biru laut yang dramatis.