SUMEDANG ESKPRES – Siapa yang belum tahu kata depan dalam bahasa jawa. Penasaran? Sini Simak..
Dalam bahasa Jawa, kata depan tidak selalu memiliki daftar baku yang pasti, melainkan lebih menekankan pada fungsi katanya dalam menunjukkan arah, tempat, atau posisi. Misalnya, kata “ing” berarti di/pada, “marang” berarti kepada/terhadap, “saka” berarti dari, dan “kanggo” berarti untuk. Kata-kata tersebut digunakan untuk menjelaskan hubungan tempat, arah, atau sebab-akibat, sebagaimana fungsi kata depan dalam bahasa Indonesia.
Ing → di / padaContoh: Dheweke lungguh ing kursi. (Dia duduk di kursi.)
Baca Juga:Lirik Lagu Untuk Siapa – For Revenge : Jika Bisa Menghilangkan LaraCita Rasa Pedesaan: Lezatnya Olahan Untuk Yuyu yang Bikin Rindu Kampung
Saka → dariContoh: Aku teka saka omah. (Aku datang dari rumah.)
Kanggo → untukContoh: Kado iki kanggo ibuku. (Hadiah ini untuk ibuku.)
Marang → kepada / keContoh: Dheweke ngomong marang bapake. (Dia berbicara kepada ayahnya.)
Kanti → denganContoh: Dheweke lunga kanti sepeda. (Dia pergi dengan sepeda.)
Nanging → tetapi / namun (kadang dianggap kata penghubung, tapi bisa bersifat depan)Contoh: Aku kepengin mangan, nanging ora duwe dhuwit.
Mring → ke / menuju (bentuk halus dari marang)Contoh: Dheweke tindak mring pasar. (Dia pergi ke pasar.)
Sajrone → selama / di dalamContoh: Sajrone wektu seminggu, dheweke ora bali. (Selama seminggu, dia tidak pulang.)
Baca Juga:Viral Remaja Gorengan Demi Menjadi TNI: Antara Cita-cita, Ketekunan, dan RealitaYuyu Sang Penjaga Sungai Yang Sangat Di RindukanÂ
Nalika → ketika / pada saatContoh: Nalika esuk, dheweke lunga sekolah. (Ketika pagi, dia pergi sekolah.)
Ana ing → diContoh: Buku ku ana ing meja. (Bukuku ada di meja.)
Sadurunge → sebelumContoh: Sadurunge mangan, kudu ndedonga. (Sebelum makan, harus berdoa.)
Sawise → sesudah / setelahContoh: Sawise sekolah, aku dolan. (Setelah sekolah, aku bermain.)
Tanpa → tanpaContoh: Dheweke lunga tanpa pamit. (Dia pergi tanpa pamit.)
Baiklah, itulah kata depan dalam bahasa jawa.