SUMEDANG ESKPRES – Siapa yang belum tahu mengenai makna lirik lagu yang berjudul untuk kita renungkan. Keppo Banget? Sini Simak Guys Cari Tau..
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat, ho-o
Singkirkan debu yang masih melekat
Dududu-dudu
Dududu-du, hooo
Ho-o, hooo, ho-oo
Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya, oh-oh
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista, ho-o, ho-o
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya runduk sujud pada-Nya
Dudu-du, dudu
Du-dudu, du, ho-oo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Dududu-dudu
Dududu-du, hooo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum, ho-o
Berusahalah agar Dia tersenyum
Dudu-du, du-du
Dududu-du, ho-oo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Dudu-du, du-du
Dudu-du, du, ho-oo
Makna Lirik Lagu Untuk Kita Renungkan
Lagu ini adalah seruan kuat untuk introspeksi mendalam, kembali mendekat pada Tuhan, dan merenungkan posisi serta hubungan manusia dengan alam semesta. Pesan-pesan ini sering muncul dalam konteks kejadian besar seperti bencana alam (contohnya Gunung Galunggung).
Selain itu, lagu tersebut membawa amanat untuk menjaga kedamaian dan persatuan bangsa. Intinya, lagu ini mengajak pada perbaikan etika, memperbaiki diri, dan bertobat, sekaligus menegaskan bahwa Tuhan akan selalu mendampingi hamba-Nya yang taat.
Baca Juga:Lirik Lagu Untuk Tuhan – NauraLirik Lagu Untuk Dirimu 50 Persen – Bagindas
Lagu ini mendorong introspeksi, pertobatan, dan kedekatan dengan Tuhan, khususnya setelah kejadian besar seperti bencana (misalnya Galunggung). Lagu ini juga menyerukan persatuan bangsa, perbaikan moral, dan meyakinkan bahwa Tuhan senantiasa hadir bagi mereka yang patuh.