SUMEDANG EKSPRES – Lagu yang sudah rilis pada tahun 1970 dan dipopulerkan oleh Pance Pondaag berjudul “Untuk Sebuah Nama”, kini kembali viral dan disukai para penggemar Gen Z. Yuk, Intip bagaimana liriknya.
Kupejam mata ini di kebisuan malam
Oh mimpi bawalah dia dalam tidurku
Untuk sebuah nama rindu tak pernah pudar
Oh mimpi dimana dia dambaan hati
Biarlah hanya di dalam mimpi
Kita saling melepaskan rindu
Biarlah hanya di dalam mimpi
Ku cumbui bayangan dirimu
Kau satu segalanya bagiku
Diantara berjuta disana
Kau saja belahan jiwa ini
Tak ingin yang lain disisiku
Kupejam mata ini di kebisuan malam
Oh mimpi bawalah dia dalam tidurku
Untuk sebuah nama rindu tak pernah pudar
Oh mimpi dimana dia dambaan hati
Biarlah hanya di dalam mimpi
Kita saling melepaskan rindu
Biarlah hanya di dalam mimpi
Ku cumbui bayangan dirimu
Kau satu segalanya bagiku
Diantara berjuta disana
Kau saja belahan jiwa ini
Tak ingin yang lain disisiku
Biarlah hanya di dalam mimpi
Kita saling melepaskan rindu
Biarlah hanya di dalam mimpi
Ku cumbui bayangan dirimu
Kau satu segalanya bagiku
Diantara berjuta disana
Kau saja belahan jiwa ini
Tak ingin yang lain disisiku
Biarlah hanya di dalam mimpi
Kita saling melepaskan rindu
Biarlah hanya di dalam mimpi
Ku cumbui bayangan dirimu
Kau satu segalanya bagiku
Diantara berjuta disana
“Untuk Sebuah Nama” adalah salah satu lagu pop Indonesia yang paling ikonik dan melankolis dari era 1980-an, lekat dengan nama penciptanya, Pance F. Pondaag.
Lagu ini telah menjadi tembang kenangan abadi yang menggambarkan kedalaman rasa rindu dan cinta yang tak tergapai.
1. Pencipta Lagu
Baca Juga:Viral Penemuan Jasad di Depan Kampus ITB Jatinangor, Korban Belum TeridentifikasiInspirasi Fashion Muslimah: 7 Warna Gamis yang Paling Serasi dengan Hijab Coksu, Bikin Tampilan Makin Anggun!
Pencipta lagu “Untuk Sebuah Nama” adalah penyanyi dan komposer legendaris Indonesia, Pance Frans Pondaag.
- Nama Lengkap: Pance Frans Pondaag (lahir di Makassar, 18 Februari 1951 – meninggal di Jakarta, 3 Juni 2010).
- Pance Pondaag dikenal sebagai salah satu peletak fondasi lagu-lagu pop patah hati (yang kini sering disebut “ambyar”) di era 1980-an, dengan karakter vokal yang khas (melengking dan tinggi).
- Ia sangat produktif menciptakan banyak lagu hit untuk dirinya sendiri dan penyanyi lain, seperti Dian Piesesha dan Meriam Bellina.