Sumedang Dekat Waduk Jatigede, Namun Desa Pakualam Kekurangan Air Bersih

Sumedang Dekat Waduk Jatigede, Namun Desa Pakualam Kekurangan Air Bersih
Warga Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, menampung air bersih dari truk tangki BPBD Sumedang, Senin (6/10). Selama dua bulan terakhir, warga kesulitan air bersih akibat tersumbatnya pipa PDAM karena proyek jalan provinsi.(FOTO: beritasatu.com)
0 Komentar

DARMARAJA – Ratusan warga di Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, tengah menghadapi krisis air bersih selama hampir dua bulan terakhir. Ironisnya, wilayah tersebut berada sangat dekat dengan Waduk Jatigede — salah satu sumber air terbesar di Jawa Barat.

Krisis ini melanda sekitar 200 kepala keluarga di Dusun Cilembu, yang selama ini bergantung pada pasokan air dari PDAM. Sejak akhir September, aliran air terhenti akibat tersumbatnya pipa distribusi.

Kepala Desa Pakualam, Sopian Iskandar, menjelaskan bahwa gangguan pasokan air terjadi karena proyek pembangunan saluran jalan provinsi yang secara tidak sengaja mengganggu jaringan pipa PDAM.

Baca Juga:Bola Api Melintas di Langit Cisumdawu: Fenomena Langka Bikin Heboh Pengendara, Diduga Meteor Usai Terbakar diAnti Mokondo! Ini 5 Prompt Edit Foto Cewek Berkelas dan Berwibawa di Atas Mobil Pink Mewah

“Air dari PDAM tersumbat sejak akhir September. Yang paling terdampak itu warga di pinggir jalan karena mereka semua pakai PDAM. Kalau yang di bagian dalam desa, sebagian besar masih punya sumur sendiri,” ujar Sopian, Senin (6/10) seperti dilansir dari laman beritasatu.com.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Pemerintah Desa Pakualam segera meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang untuk mendistribusikan air bersih kepada warga.

BPBD pun merespons cepat dengan mengirimkan dua kali bantuan air bersih dalam sepekan terakhir — masing-masing 25.000 liter dan 15.000 liter. Warga berbondong-bondong membawa jeriken, galon, dan ember untuk menampung air bantuan tersebut.

“Alhamdulillah, BPBD cepat tanggap. Minggu lalu saja warga sampai rela menunggu air datang hingga jam satu malam,” tutur Sopian.

Sementara itu, salah satu warga, Dara Haetin, mengaku sangat terbantu dengan bantuan air dari BPBD. Ia mengatakan, meski wilayah Sumedang diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, air bersih tetap sulit diperoleh.

“Biasanya pakai air dari PAM, tapi katanya rusak. Sudah dua bulan ini susah air bersih. Jadi bantuan dari BPBD ini sangat membantu, apalagi untuk masak, mencuci, dan mandi,” ujarnya.

Dara menambahkan, sebelum ada bantuan, banyak warga yang terpaksa mengambil air dari sumur di wilayah lain yang jaraknya cukup jauh.

Baca Juga:Idaman Mertua! 5 Prompt AI Edit Foto Cewek Berkelas dan Berwibawa Dengan Balutan Blazer FemininKELASS! Ini 5 Prompt AI Edit Foto Cewek Berwibawa di Dalam Mobil Mewah

Krisis air bersih di Pakualam menjadi gambaran paradoks wilayah yang berada di dekat sumber air besar namun justru kesulitan memenuhi kebutuhan dasar warganya.

0 Komentar