Tebing Tergerus, Sawah Hilang: 67 Rumah di Sirnamulya Terancam Longsor Akibat Aktivitas Disposal Tol Cisumdawu

Tebing Tergerus, Sawah Hilang: 67 Rumah di Sirnamulya Terancam Longsor Akibat Aktivitas Disposal Tol Cisumdawu
Ratusan warga dari Desa Mulyasari, Desa Sirnamulya, dan Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, menggelar aksi unjuk rasa dengan menerobos jalan tol, terkait dampak proyek pembangunan Jalan Tol Cisumdawu. Aksi tersebut berlangsung di bekas direksi PT Wika, Km 178, Blok Binong, Desa Sirnamulya, pada Rabu (26/2) pagi.(istimewa)
0 Komentar

Namun, dari total 38 rumah yang seharusnya masuk dalam Penlok awal, baru 26 rumah yang mendapat perhatian. Sementara 12 rumah lainnya belum jelas nasibnya.

“Seharusnya semua rumah di kawasan rawan masuk dalam Penlok. Tapi realisasinya baru sebagian. Warga tentu khawatir, karena musim hujan sudah mulai datang,” ungkapnya.

Kondisi lapangan menunjukkan bahwa bagian bawah pemukiman memang terus mengalami pengikisan. Aktivitas pembuangan dan pengerukan tanah di area disposal menyebabkan aliran air hujan menggerus tebing, merusak sistem drainase alami, dan membuat lereng semakin curam.

Baca Juga:Menggerakkan Ekonomi dari Akar Rumput: Koperasi Sugih Mitra Kreatif Jadi Rumah Baru bagi UMKM SumedangPerbaikan Jalan di Cimanggung Mulai Digarap, Warga Sambut Gembira

Selain mengancam rumah warga, air bercampur lumpur juga mengalir ke area persawahan di bawahnya. Akibatnya, hektaran lahan sawah warga hilang tergerus, meninggalkan hamparan tanah berlubang dan berpasir.

“Sawah yang dulu jadi sumber penghidupan warga kini rusak. Sebagian besar sudah tidak bisa ditanami lagi karena tergerus,” tutur Daryat.

Sambil menunggu kepastian dari pemerintah, warga di dua dusun tersebut memilih tetap bertahan di rumah masing-masing, meski dengan rasa was-was setiap kali hujan deras turun. Beberapa warga bahkan sudah menyiapkan jalur evakuasi darurat jika terjadi longsor sewaktu-waktu.

Pemerintah desa berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum bencana benar-benar terjadi.

“Kami tidak ingin menunggu sampai ada korban. Sebaiknya pemerintah segera menentukan langkah konkret agar warga merasa aman,” tegas Daryat.(red)

0 Komentar