Beberapa uang koin langka yang dicabut dari peredaran, termasuk koin Rp1000 ini, kini banyak ditiru oleh pembuat replikasi.
Untuk menghindari kekeliruan, berikut tanda-tanda uang palsunya:
1. Warna Tunggal (Bukan Bimetal)
Koin palsu umumnya hanya memiliki satu warna logam, tidak menunjukkan perbedaan antara lingkaran luar dan bagian dalam.
2. Desain Kurang Tajam dan Buram
Gambar kelapa sawit dan tulisan terlihat kabur, tepi koin tidak rata, serta detail ukiran tidak sehalus versi asli.
3. Berat dan Ukuran Tidak Sesuai
Baca Juga:Lansia Ditemukan Meninggal di Taman ITB JatinangorGampang Aja! Ini 10 Cara Mengeluarkan Angin dalam Perut dengan Cepat agar Nyaman Kembali
Koin palsu biasanya lebih ringan atau sedikit berbeda dari ukuran resmi 8,60 gram dan diameter 26 mm.
4. Kesalahan Tahun atau Tulisan
Pada beberapa koin tiruan, terdapat kesalahan dalam penulisan tahun edisi atau nominal. Ini tanda jelas bahwa koin tersebut bukan asli.
5. Material Ringan dan Rapuh
Saat dipegang, koin palsu terasa tipis dan tidak solid karena dibuat dari bahan logam murah.
Fakta Penting: Tidak Terbuat dari Emas
Beredar kabar di media sosial bahwa uang logam kelapa sawit 1993 bahan cupro nickel ini mengandung emas karena warnanya keemasan.
Padahal, Bank Indonesia telah menegaskan bahwa koin ini tidak mengandung emas sama sekali.
Warna kuning tersebut dihasilkan dari campuran tembaga dan seng, bukan dari logam mulia.
Cara Menjual Uang Koin Rp1000 Kelapa Sawit
1. Jual di E-commerce
Salah satu cara termudah adalah melalui marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, atau eBay.
Baca Juga:5 Prompt AI Edit Foto Cewek Berwibawa Ala Independent WomanKumpulan Prompt AI Edit Foto Anak Perempuan Dari Fotbar Sama Dino Kuning Sampai Outfit Hitam Elegan
Pastikan kamu mencantumkan ciri-ciri uang koin Rp1000 kelapa sawit asli, termasuk foto bagian depan dan belakang, serta informasi berat dan diameter uang koin kelapa sawit (8,60 gram, diameter luar 26 mm, dalam 18 mm).
Beberapa penjual bahkan mencantumkan detail bahan cupro nickel untuk meningkatkan kepercayaan pembeli. Harga di pasaran sangat beragam, tergantung kondisi dan permintaan.
2. Jual ke Komunitas Kolektor Uang Kuno Indonesia
Di media sosial dan forum daring, terdapat banyak komunitas kolektor uang kuno Indonesia yang aktif berbagi dan bertransaksi.
Bergabung dengan komunitas ini bisa jadi langkah cerdas untuk menemukan pembeli yang benar-benar memahami nilai historis dan estetika uang logam lama Indonesia.