SUMEDANG EKSPRES – Dipopulerkan oleh penyanyi cilik Naura Ayu pada tahun 2016, lagu ini nyatanya bukan sekadar melodi indah yang pernah meramaikan musik anak-anak Indonesia.
Karya cipataan Mhala dan Tantra Numata ini adalah sebuah surat cinta berbentuk doa yang dipanjatkan oleh seorang anak, mencerminkan kesadaran mendalam tentang betapa besarnya jasa orang tua.
Liriknya sederhana, jujur, namun memiliki kekuatan emosional yang mampu menyentuh hati siapa pun yang mendengarkannya. Lagu ini merangkum tiga pesan sentral yang sangat mengharukan tentang bakti, syukur, dan cinta yang tak terbalas.
1. Kesadaran dan Ketulusan Hati dalam Berdoa
Baca Juga:Rekomendasi 5 Pelembab Wajah untuk Hilangkan Bekas dan Atasi Jerawat yang TerjangkauBeri Arahan ke Jajaran di Kepulauan Bangka Belitung, Menteri Nusron: Tugas Kita Memastikan Tanah Rakyat Aman
Lagu ini dibuka dengan pengakuan yang sangat merendahkan hati, menunjukkan hubungan intim dan tulus antara sang anak dengan Tuhannya:
“Oh Tuhan ini aku lagi, Mencurahkan isi hati. Jangan bosan mendengarku lagi, Aku yang banyak meminta…”
Baris pembuka ini menunjukkan kesadaran diri bahwa manusia adalah makhluk yang seringkali dipenuhi permintaan. Namun, yang membuat lagu ini istimewa adalah perubahan fokus permintaan tersebut.
Sang anak datang lagi, bukan untuk meminta hal-hal duniawi untuk dirinya sendiri, melainkan memohon satu bait doa yang dikhususkan untuk orang yang paling ia cintai.
Ketulusan ini menjadi pilar utama lagu, menggambarkan bahwa doa untuk kebaikan orang lain, terutama orang tua, adalah permohonan yang paling murni dan tidak pernah sia-sia.
2. Pengakuan atas “Cinta yang Tak Akan Pernah Bisa Dibalas”
Pesan paling menyentuh dari lagu ini terletak pada bagian reff atau inti lagu. Sang anak menyadari bahwa ia memiliki keterbatasan untuk membalas semua pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Mama dan Papanya.
“Ku tahu tak akan pernah bisa, Membalas semua cintanya.”
Frasa ini adalah pengakuan universal. Tidak ada materi, hadiah, atau pencapaian yang setara dengan lelahnya perjuangan orang tua.
Baca Juga:Atasi Masalah Jerawat Bukan Cuma Dari Skincare, Makan 7 Buah Ini Untuk Basmi JerawatLewat Kick Off Support Mission, ATR/BPN Siapkan Langkah Nyata Tingkatkan Kinerja ILASPP
Karena menyadari ketidakmampuan dirinya untuk membalas, sang anak mengambil langkah tertinggi: ia meminta Tuhan untuk menjadi pembalasnya.
Ini adalah wujud bakti yang paling agung: menyerahkan keselamatan, kebahagiaan, dan keberkahan orang tua kepada Pemilik segala takdir.