KOTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang terus memperkuat sektor pertanian melalui berbagai program strategis, yang melibatkan kolaborasi lintas sektoral.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang Tono Suhartono mengatakan, 277 desa dan kelurahan di Sumedang telah mendapatkan berbagai bentuk bantuan sarana dan prasarana pertanian.
“Sejak dulu kita telah membantu semua desa dan kelurahan. Bantuan yang diberikan meliputi sarana dan prasarana pertanian, termasuk alat dan mesin pertanian (Alsintan),” ujar Tono, baru-baru ini.
Baca Juga:Nasib 853 Guru Honorer Madrasah di Sumedang Terkatung-katung, DPRD: Kami Ingin Tidak Ada DiskriminasiBayar Zakat Kini Bisa Lewat QRIS, Pemkab Sumedang Dorong Transparansi dan Kemudahan Donasi
Menurutnya, tahun 2026 mendatang, Pemkab Sumedang berupaya mempercepat akselerasi produktivitas melalui peningkatan pemanfaatan bantuan yang sudah ada.
Salah satunya dengan pemberian benih unggul dan arahan penggunaan pupuk bersubsidi secara tepat sasaran.
“Kalau dulu pupuk bersubsidi hanya untuk lahan sawah, sekarang sudah kita perluas ke tanaman jagung dan ketela. Ini menjadi langkah penting agar petani di Sumedang bisa lebih produktif,” jelas Tono.
Tono menegaskan, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program pertanian berkelanjutan di Sumedang.
“Kita harus bergerak bersama, mulai dari tahap persiapan tanam, penanaman sampai panen,” ujar Tono.
Kolaborasi ini, kata dia, melibatkan berbagai pihak, baik dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, maupun lembaga lainnya seperti Balai Penyuluhan Pertanian dan Forest.
Selain peningkatan sarana, ujar Tono, Dinas Pertanian juga menggarisbawahi pentingnya penggunaan teknologi pertanian.
Baca Juga:Siapkan Cara Unik Atasi Serangan Monyet di Lahan Petani SumedangDPRD Sumedang Fasilitasi Audiensi Terkait Aktivitas Bus Primajasa di Jatinangor, Warga Keluhkan Gangguan Kenya
Mulai tahun 2026, pihaknya berencana mengoptimalkan alat uji tanah untuk mengukur pH tanah dan unsur hara, agar pemilihan jenis tanaman bisa lebih tepat.
“Sebelum penanaman, tanah sebaiknya diuji dulu. Kita ukur unsur haranya agar pemupukan tepat. Kalau kurang unsur tertentu, bisa langsung diperbaiki. Jadi arah ke depan kita menggunakan teknologi untuk menentukan jenis tanaman yang cocok berdasarkan kondisi tanah,” papar Tono.
Tono menjelaskan, kondisi pH tanah di Kabupaten Sumedang bervariasi tergantung lokasi.
“Secara umum cukup baik, tapi memang ada perbedaan di tiap wilayah. Ada tanah yang cenderung normal, ada juga yang agak basa di atas pH 7. Itu semua harus disesuaikan dengan jenis tanamannya,” ujarnya.