Sejarah untuk Yuyu menjadi Kuliner: Dari Hama Sawah ke Warisan Rasa Nusantara

Sejarah untuk Yuyu menjadi Kuliner: Dari Hama Sawah ke Warisan Rasa Nusantara
Sejarah untuk Yuyu menjadi Kuliner: Dari Hama Sawah ke Warisan Rasa Nusantara.(Pinterest).
0 Komentar

Unthuk Yuyu: Warisan Rasa Tanpa Daging

Selain diolah menjadi lauk pauk, nama yuyu juga diabadikan pada jenis jajanan tradisional. Unthuk Yuyu (yang juga dikenal sebagai Unthuk Cacing) adalah kue kering renyah dan gurih khas Jawa Tengah.

Nama ini diambil dari visualnya: Unthuk berarti busa atau gundukan, dan Yuyu berarti kepiting/ketam.

Bentuk kue ini menyerupai gundukan tanah liat atau busa yang dihasilkan kepiting sawah saat mereka keluar dari liangnya sebuah metafora yang indah untuk menggambarkan produk kuliner yang berasal dari lingkungan sawah, meskipun bahannya sendiri terbuat dari tepung ketan, bukan daging yuyu.

Baca Juga:Menguak Rahasia Ulat: Dari Daun Hijau ke Sayap MemukauCara Membuat Kue Yuyu: Kue Tradisional dengan Bentuk Unik dan Rasa Manis Gurih

Meskipun makanan modern telah mendominasi, kuliner berbahan yuyu masih terus diburu oleh para pencinta kuliner unik.

Yuyu telah bertransformasi dari sekadar hama menjadi warisan rasa yang dilestarikan oleh para penjual tradisional. Kehadirannya di meja makan hari ini bukan hanya tentang memuaskan lidah, tetapi juga tentang merayakan kearifan nenek moyang yang mampu mengubah “musuh” menjadi berkah di dapur.

0 Komentar