KOTA – Ratusan santri, kiai, dan tokoh masyarakat berkumpul dalam suasana khidmat sekaligus hangat. Nuansa putih dan hijau mendominasi ruangan—warna yang lekat dengan dunia pesantren dan semangat keislaman.
Di sinilah Pemerintah Kabupaten Sumedang secara resmi menandai dimulainya rangkaian Peringatan Hari Santri Tahun 2025 melalui kegiatan Kick Off Hari Santri yang juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sumedang Masa Khidmat 2025–2029 oleh Pimpinan Wilayah ISNU Jawa Barat.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir hadir langsung membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyebut momentum ini sebagai hari yang bersejarah dan penuh makna bagi Sumedang.
Baca Juga:Pemdes Jatihurip Anggarkan Program Rutilahu 2025, Bantu Warga Sumedang Tingkatkan KesejahteraanSantri Sumedang Raih Juara 1 Fisika Olimpiade Madrasah Jawa Barat, Siap Berlaga ke Tingkat Nasional
“Hari ini adalah hari istimewa, hari yang bersejarah dimulainya peringatan Hari Santri. Kick off ini ibarat tendangan pertama agar seluruh stakeholder bisa menjiwai dan menumbuhkan suasana bahwa sekarang adalah Hari Santri. Gaungnya harus terasa ke seluruh penjuru Sumedang,” ujar Bupati Dony di hadapan peserta.
Menurut Dony, semangat Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian yang diwariskan para santri dan ulama.
“Para santri dan kiai sejak dulu berjuang menjaga dan mempertahankan NKRI dengan iman, ilmu, doa, pengabdian, dan perjuangan. Mari nyalakan kembali semangat itu, agar generasi muda tidak lupa sejarah dan terus meneladani ketulusan mereka,” katanya.
Lebih jauh, Bupati Dony menegaskan bahwa keberadaan para kiai, ustaz, dan santri selama ini telah menjadi benteng moral masyarakat. Mereka tidak hanya menjaga nilai-nilai agama, tetapi juga menegakkan ketenteraman sosial di tengah perubahan zaman yang serba cepat.
“Bayangkan jika tidak ada ajengan, kiai, atau ustaz yang membimbing umat. Melalui pengajian di kampung, desa, hingga kota, para tokoh agama ini mengajak masyarakat menuju kebaikan, ketaatan, dan kedamaian. Mereka inilah yang menjaga negeri ini tetap aman dan damai,” ucapnya penuh penghormatan.
Peringatan Hari Santri, lanjutnya, harus dijadikan momentum untuk meneguhkan jati diri bangsa dan memperkuat keutuhan NKRI. Nilai-nilai pesantren yang menekankan kejujuran, kesederhanaan, dan cinta tanah air perlu terus ditanamkan kepada generasi muda.