Kick Off Hari Santri 2025 di Sumedang, Bupati Dony Ajak Nyalakan Kembali Semangat Juang Santri

Kick Off Hari Santri 2025 di Sumedang, Bupati Dony Ajak Nyalakan Kembali Semangat Juang Santri
Sejumlag santri padati Halaman Gedung Negara untuk menyambut kedatangan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Fajar Aldila pascadilantik Presiden Prabowo Subianto, Kamis (20/2). Di dalam Gedung Negara bupati dan wakil bupati disambut  para Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli beserta istri Yeyet Nurhayati Yudia Ramli.(istimewa)
0 Komentar

Dalam kesempatan yang sama, dilaksanakan pula pelantikan Pengurus Cabang ISNU Sumedang Masa Khidmat 2025–2029. Prosesi ini menandai babak baru peran kaum intelektual santri dalam mengembangkan kontribusi nyata bagi masyarakat Sumedang.

Ketua ISNU Sumedang yang baru dilantik menyampaikan komitmennya untuk membawa nilai-nilai keislaman dan kebangsaan ke dalam ranah intelektual, sosial, dan kebijakan publik.

“Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam melahirkan program-program berbasis keilmuan dan moralitas pesantren,” ujarnya.

Baca Juga:Pemdes Jatihurip Anggarkan Program Rutilahu 2025, Bantu Warga Sumedang Tingkatkan KesejahteraanSantri Sumedang Raih Juara 1 Fisika Olimpiade Madrasah Jawa Barat, Siap Berlaga ke Tingkat Nasional

Bupati Dony mengapresiasi semangat tersebut. Ia berharap ISNU dapat menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia pesantren, agar nilai-nilai keilmuan tidak tercerabut dari akar spiritualnya.

“ISNU harus hadir bukan hanya dalam ruang diskusi, tapi juga di tengah masyarakat. Jadilah sarjana yang menebarkan manfaat dan menjadi teladan,” pesan Dony.

Rangkaian Hari Santri 2025 di Sumedang akan diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan kebudayaan. Mulai dari lomba-lomba keagamaan, bakti sosial, pengajian akbar, hingga apel besar Hari Santri yang akan melibatkan ribuan santri dari berbagai pesantren di seluruh kecamatan.

“Kami ingin gaung Hari Santri benar-benar terasa hingga ke pelosok desa. Setiap masjid, pesantren, dan madrasah diharapkan ikut menggelar kegiatan yang menghidupkan semangat perjuangan santri,” kata Dony.

Ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai santri relevan dengan tantangan zaman modern. Di era digital ini, santri dituntut tak hanya menguasai kitab, tapi juga teknologi, informasi, dan literasi global—tanpa meninggalkan akar keislaman yang kuat.

“Santri masa kini harus bisa berdiri sejajar dengan siapa pun, dengan karakter yang kokoh dan moral yang terjaga,” pungkasnya.(red)

0 Komentar