KOTA – Para kepala daerah dari seluruh Indonesia berkumpul dalam satu forum penting: Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 di Balai Kartini Jakarta, baru-baru ini.
Salah satu yang hadir adalah Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang datang dengan tekad mempercepat pemerataan akses keuangan bagi warganya.
“Ini sangat penting karena akses keuangan daerah harus benar-benar bisa dipercepat,” ujarnya tegas usai mengikuti sesi utama Rakornas.
Baca Juga:Keren Abis! Ini Kumpulan Prompt Untuk Edit Foto AI Anime Naruto Dalam Sage Mode di Gunung Myoboku6 Prompt Edit Foto AI Jadi Hokage Desa Konoha, Gaya Keren Ala Dunia Anime Naruto yang Realistis!
Rakornas tahun ini mengusung tema “Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Akses Keuangan Daerah.” Fokusnya adalah mengurangi kesenjangan antara pusat dan daerah, terutama dalam hal akses pembiayaan dan literasi keuangan, agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih merata hingga ke pelosok.
Bagi Dony, isu ini bukan hal baru. Di Sumedang, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi penopang utama ekonomi rakyat. Namun banyak pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan modal formal dari lembaga keuangan. Karena itu, percepatan akses keuangan menjadi agenda penting bagi Pemkab Sumedang.
“UMKM kita punya potensi besar, tapi banyak yang belum bankable. Melalui TPAKD, kami ingin bantu mereka agar punya akses pembiayaan, pendampingan, dan literasi keuangan yang memadai,” tutur Dony.
Dalam forum itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menegaskan, pemerataan akses keuangan bukan sekadar isu teknis, melainkan wujud nyata keadilan sosial.
“Kepala daerah harus mampu memetakan potensi UMKM di wilayahnya agar mereka memperoleh akses pembiayaan yang layak,” pesannya.
Airlangga juga menyoroti pentingnya sinergi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah daerah. Tanpa literasi keuangan yang memadai, masyarakat rawan salah langkah dalam mengelola pinjaman maupun investasi.
Di tingkat daerah, Pemkab Sumedang telah menyiapkan beberapa strategi konkret. Mulai dari edukasi literasi keuangan bagi pelaku usaha mikro, kerja sama dengan lembaga keuangan lokal, hingga mempercepat digitalisasi ekonomi berbasis desa. Program Smart Village dan UMKM Go Digital menjadi bagian dari peta jalan inklusi keuangan Sumedang.
Baca Juga:4 Prompt Edit Foto AI Jadi Presiden Indonesia Berwibawa dengan Pose Duduk di Istana Negara, Hasilnya Bikin KagEdit Foto AI Menikmati Senja di Tepi Pantai Bersama Pasangan, Ciptakan Momen Romantis yang Tak Terlupakan!
“Ke depan, kami ingin semua warga, terutama pelaku usaha kecil, bisa merasakan manfaat akses keuangan. Dari situ, ekonomi lokal akan tumbuh, lapangan kerja terbuka, dan kemandirian daerah bisa dicapai,” pungkas Dony.(red)