Kang Herman Desak Pemda Ikut Bersuara Terkait Tayangan Trans7 yang Diduga Menghina Kyai dan Dunia Pesantren

Kang Herman Desak Pemda Ikut Bersuara Terkait Tayangan Trans7 yang Diduga Menghina Kyai dan Dunia Pesantren
Kang Herman Desak Pemda Ikut Bersuara Terkait Tayangan Trans7 yang Diduga Menghina Kyai dan Dunia Pesantren
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari Fraksi PKB, Herman Habibullah, menyesalkan tayangan salah satu acara di stasiun televisi nasional Trans7 yang dinilai menghina para kyai, santri, dan dunia pesantren. Ia mendesak Pemerintah Daerah untuk turut bersuara dan mengambil sikap tegas atas kejadian tersebut.

Menurut Kang Herman, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan akhlak umat. Para kyai dan santri memiliki peran besar dalam menjaga moral, keilmuan, serta keutuhan bangsa.

> “Pesantren adalah benteng moral bangsa. Jangan sampai media justru menjadi sarana yang merusak marwah para kyai dan lembaga pesantren. Pemda Sumedang harus ikut bersikap, karena ini bukan sekadar persoalan tayangan, tapi menyangkut martabat umat dan nilai keislaman,” tegasnya, Selasa (15/10/2025).

Baca Juga:Laskar Santri Jabar Desak Pemecatan Atalia Praratya dari DPR RIAkses Keuangan Daerah Harus Dipercepat

Kang Herman juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera memanggil pihak Trans7 dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pelecehan tersebut. Ia menilai, media semestinya menjadi sarana edukatif yang mencerdaskan, bukan yang menyinggung atau merendahkan kelompok tertentu.

> “Kami mendukung langkah masyarakat dan para santri yang menyampaikan aspirasi dengan cara elegan dan bermartabat. Tapi negara, khususnya pemerintah daerah dan lembaga pengawas, jangan diam. Harus hadir untuk menjaga kehormatan pesantren,” ujar politisi muda PKB asal Jatinangor itu.

Sebagai penutup, Kang Herman menegaskan bahwa keberadaan pesantren merupakan aset besar bangsa yang harus dijaga bersama, dan setiap bentuk penghinaan terhadapnya harus dilawan dengan tegas namun beradab. (red)

0 Komentar