SUMEDANG EKSPRES – Zakat Fitrah adalah kewajiban yang disyariatkan Islam sebagai penutup dan penyempurna ibadah puasa di bulan Ramadan.
Zakat ini berfungsi untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kotor, serta menjadi santunan bagi fakir miskin agar mereka dapat ikut merayakan Idul Fitri.
Menunaikan zakat fitrah harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat agar sah dan diterima Allah SWT.
1. Syarat Wajib Zakat Fitrah (Muzakki)
Seseorang wajib menunaikan zakat fitrah jika memenuhi tiga syarat berikut:
Baca Juga:Berapa Zakat Fitrah Beras per Orang? Panduan Besaran Sesuai Syariat IslamCara Ziarah Kubur yang Benar: Menghidupkan Sunnah dan Mengingat Akhirat
- Beragama Islam: Kewajiban ini hanya berlaku bagi umat Muslim.
- Menemui Dua Waktu: Hidup pada sebagian waktu di bulan Ramadan dan sebagian waktu di bulan Syawal (meskipun hanya sesaat, yaitu terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri).
- Mampu (Memiliki Kelebihan Harta): Memiliki kelebihan makanan pokok atau harta yang mencukupi untuk kebutuhan dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya pada hari dan malam Idul Fitri.
2. Besaran dan Jenis Zakat
Besaran pokok zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha’ makanan pokok yang umum dikonsumsi di wilayah tersebut.
Keterangan | Besaran Standar Indonesia |
Bahan Pokok | 2,5 kg beras per jiwa |
Atau setara | 3,5 liter beras per jiwa |
Konversi Uang | Nominal uang yang setara dengan harga 2,5 kg beras yang dikonsumsi sehari-hari. |
Catatan: Makanan pokok yang dikeluarkan harus memiliki kualitas yang sama atau lebih baik dari yang dikonsumsi sehari-hari. Pembayaran zakat dengan uang tunai diperbolehkan menurut sebagian ulama, dengan pertimbangan kemaslahatan bagi penerima (mustahik).
3. Waktu Menunaikan Zakat Fitrah
Ketepatan waktu adalah salah satu syarat sah zakat fitrah. Terdapat lima kategori waktu pembayaran:
Kategori Waktu | Rentang Waktu | Hukum |
Waktu Mubah | Sejak awal Ramadan hingga hari terakhir Ramadan. | Boleh |
Waktu Wajib | Sejak terbenamnya matahari di akhir Ramadan (malam takbiran). | Wajib |
Waktu Sunnah (Afdhal) | Setelah salat Subuh pada hari Idul Fitri, sebelum salat Idul Fitri dilaksanakan. | Sangat Dianjurkan |
Waktu Makruh | Setelah salat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari itu. | Tidak disukai |
Waktu Haram | Setelah terbenam matahari pada hari Idul Fitri. | Tidak sah sebagai zakat fitrah, hanya dihitung sebagai sedekah biasa. |