KOTA – Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila menghadiri Rapat Kosolidasi Regional untuk Peningkatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul International Convention Center Bogor, baru-baru ini.
“Sesuai intruksi dari Pak Bupati. Saya menyampaikan di Sumedang sudah dibentuk tim Satgas MBG untuk mempercepat progres penyalurannya. Satgas MBG untuk membantu berjalannya program nasional ini. BGN merespon hal tersebut positif,” kata Fajar.
Fajar menyebutkan, BGN berharap tidak ada lagi keracunan terhadap bahan baku dan pangan.
Baca Juga:Cara Beli Bintang di Facebook Pakai ShopeePay untuk Dukung Kreator FavoritmuChord dan Lirik Lagu My Way – Frank Sinatra: Yes, there were times, I'm sure you knew
“Di Sumedang juga terus dilakukan konsilidasi dalam penerbitan Sertifikat Laik Higienes Sanitasi (SLHS), LO-nya dari Dinkes,” katanya.
Fajar menjelaskan, Kepala BGN menyebutkan khusus daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) dapat dirujuk oleh inisiatornya pemda.
“Khusus untuk daerah 3 T dapat dirujuk inisioatornya pemda,” katanya.
Untuk capain penerima mamfaat MBG di Sumedang sudah mencapai 50 persen.
“Ke depannya semoga dengan tambahan nominal yang ada dari pusat bisa memberikan percepatan agar penerima mamfaat dari BGN bisa mencapai 100 persen diakhir tahun ini, ” katanya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, mengapresiasi kepada gubernur bupati dan wali kota atas kontribusinya kepada program MBG.
Seluruh Pemda diminta ada satgas yang tugasnya mengawasi, memonitor dan memitigasi setiap kejadian. Seluruh mitra dan SPPG dan ahli gizi buka pintu lebar-lebar untuk pemda.
Dibahas juga pembentukan SPPG daerah terpencil. Seluruhnya ditentukan titiknya oleh satgas Pemda. Jadi untuk penentuan titik SPPG terpencil tidak perlu ijin melalui portal BGN. Tetapi langsung ditentukan Satgas pemda.(red)