SUMEDANG EKPRES – Siapa nih yang belum tahu lagu jaman dahulu dan romantis banget isi dalam liriknya. Penasaran? Ayo simak Guys..
Kan kubawa wajahmu, ‘kan
Kubawa namamu
Ku ingin tidur dan bermimpi malam ini
Di sini, di kamar ini, sendiri melintas sepi
Kusut, masam rambut, dan gaun malam, ku tak peduli
Di sana, kau berdua
Di sini, aku yang sendiri
Di sana, kau tersenyum
Di sini, aku yang menangis
Jangankan untuk bertemu (bertemu)
Memandang pun saja sudah
tak boleh (tak boleh)
Apalagi menyanyi bersama
bagai hari lalu (bagai hari lalu)
Jangankan mengirim surat (mengirim surat)
Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)
Ternyata memang kau
Tercipta bukan untukku, ho-wo-oh’
Kan kusimpan wajahmu, ‘kan
Kuukir namamu’Kan kubuktikan kesetiaanku padamu
Biarlah di sini sendiriMerajut hari-hari
Bukankah esok atau lusa?
Mati pun aku sendiri
Jangankan untuk bertemu, bertemu
Jangankan untuk bertemu, bertemu
Jangankan-
Jangankan-
Jangankan untuk bertemu
Memandang pun saja sudah tak boleh (tak boleh)
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu (bagai hari lalu)
Jangankan mengirim surat (mengirim surat)
Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)
Ternyata memang kau tercipta bukan untukku, ho-wo-oh’
Kan kusimpan wajahmu, ‘kan kuukir namamu’Kan kubuktikan kesetiaanku padamu
Biarlah di sini sendiri
Merajut hari-hari
Bukankah esok atau lusa?
Mati pun aku sendiri
Jangankan untuk bertemu, bertemu
Sejarah Lirik Lagu
Lagu ini bukanlah ciptaan baru di era Nella Kharisma. Melainkan, sebuah masterpiece pop cengeng (pop melankolis) era 1980-an yang legendaris, yang diciptakan oleh maestro lagu patah hati, Obbie Messakh
Pada masa kejayaannya, lagu ini dipopulerkan pertama kali oleh penyanyi pop senior Ratih Purwasih.
Baca Juga:5 Kampus Favorit di Jatinangor: Jantung Pendidikan Jawa Barat yang Penuh Pesona5 Destinasi Favorit Jatinangor: Liburan Keluarga Seru yang Penuh Warna dan Alam
Lagu ini meledak di pasaran, menjadi anthem bagi mereka yang merasakan cinta tak sampai dan perpisahan yang menyakitkan.
Kesuksesan lagu ini kembali meledak di penghujung tahun 2010-an ketika Nella Kharisma membawakannya dalam irama dangdut koplo.
Melalui sentuhan musisi Jawa Timur, melodi pop yang awalnya lembut dan melankolis diubah menjadi ritme upbeat yang menghentak. Ini adalah keajaiban dangdut koplo: mengubah lagu yang paling sedih sekalipun menjadi musik yang asyik untuk bergoyang (joged).