KOTA – Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila memastikan cakupan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya mencapai 50 persen.
Jumlah tersebut bisa dioptimalkan tergantug pada percepatan progam pengadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Meski demikian, Pemkab Sumedang sendiri menargetkan penerima program MBG di daerahnya mencapai 100 persen pada akhir 2025.
Baca Juga:26 Bidang Bermasalah, Drama Pengadaan Lahan Bendungan Cipanas Akhirnya Terbongkar10 Prompt Gemini AI Tema Gunung, Ubah Foto Jadi Potret Indah di Padang Bunga Kaki Gunung
“Ke depannya semoga dengan tambahan nominal yang ada dari pusat bisa memberikan percepatan agar penerima mamfaat dari BGN bisa mencapai 100 persen diakhir tahun ini,” katanya Fazar baru-baru ini.
“Sesuai intruksi dari Pak Bupati. Saya menyampaikan di Sumedang sudah dibentuk tim Satgas MBG untuk mempercepat progres penyalurannya. Satgas MBG untuk membantu berjalannya program nasional ini. BGN merespon hal tersebut positif,” kata Fajar.
Fajar menyebutkan, BGN berharap tidak ada lagi keracunan terhadap bahan baku dan pangan. “Di Sumedang juga terus dilakukan konsilidasi dalam penerbitan Sertifikat Laik Higienes Sanitasi (SLHS), LO-nya dari Dinkes,” katanya.
Fajar menjelaskan, Kepala BGN menyebutkan khusus daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) dapat dirujuk oleh inisiatornya pemda.
“Khusus untuk daerah 3 T dapat dirujuk inisioatornya pemda,” katanya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, mengapresiasi gubernur bupati dan wali kota atas kontribusinya kepada program MBG. Seluruh Pemda diminta ada satgas yang tugasnya mengawasi, memonitor dan memitigasi setiap kejadian.
Seluruh mitra dan SPPG dan ahli gizi buka pintu lebar-lebar untuk pemda. Dibahas juga pembentukan SPPG daerah terpencil. Seluruhnya ditentukan titiknya oleh satgas Pemda. Jadi untuk penentuan titik SPPG terpencil tidak perlu ijin melalui portal BGN. Tetapi langsung ditentukan Satgas pemda.(red)