5 Fakta Menarik Sepak Bola Api: Bukan Cuma Main Bola, Ini Warisan Spiritual dan Heroisme

5 Fakta Menarik Sepak Bola Api: Bukan Cuma Main Bola, Ini Warisan Spiritual dan Heroisme
5 Fakta Menarik Sepak Bola Api: Bukan Cuma Main Bola, Ini Warisan Spiritual dan Heroisme - (Ilustrasi-pinterest)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Sepak Bola Api adalah salah satu tradisi paling unik dan ekstrem di Indonesia.

Permainan ini menguji nyali, kekuatan fisik, dan yang terpenting kemampuan spiritual. Populer di kalangan santri pesantren, terutama di Jawa dan beberapa daerah lain, inilah 5 fakta menarik yang membuat tradisi Bola Api jauh lebih dalam dari sekadar permainan.

1. Bolanya Bukan Sembarang Bola: Terbuat dari Kelapa dan Minyak

Fakta paling mencolok adalah bahan baku bolanya. Bola yang digunakan bukanlah bola kulit atau plastik biasa, melainkan:

Baca Juga:Tahan Panas Tanpa Melepuh? Ternyata Ini 3 Tahap Ritual Sakral Pra-Pertandingan Bola Api!Tradisi Bola Api: Warisan Pesantren yang Menyala dari Sumedang

  • Batok Kelapa Tua: Kelapa tua yang sudah dikupas sabut dan airnya dibuang hingga tersisa tempurung yang keras dan ringan.
  • Direndam Minyak Tanah/Kerosin: Kelapa tersebut kemudian direndam dalam minyak tanah (kerosin) atau bahan bakar sejenis selama beberapa hari, bahkan hingga berbulan-bulan. Proses perendaman ini bertujuan agar minyak meresap sempurna ke dalam serat batok.
  • Tahan Bakar: Ketika dibakar, bola ini dapat menyala dengan bara yang stabil dan bertahan cukup lama, biasanya selama durasi satu babak pertandingan (sekitar 15 hingga 20 menit).

2. Lahir dari Ilmu Kanuragan dan Warisan Perjuangan

Asal-usul Bola Api sering dikaitkan dengan tradisi ilmu bela diri dan kanuragan di lingkungan pesantren, yang dipercaya diwariskan oleh para ulama terdahulu:

  • Peninggalan Pejuang: Beberapa versi sejarah, terutama di Cirebon, menyebutkan bahwa tradisi ini adalah bagian dari latihan spiritual dan bela diri yang digunakan oleh para pejuang melawan penjajah Belanda. Gerakan dalam permainan api ini disamarkan sebagai hiburan atau tarian untuk mengelabui musuh.
  • Ujian Kekebalan: Permainan ini menjadi ajang menguji dan menampilkan ilmu kekebalan yang dimiliki oleh para santri yang sudah menjalani tirakat (laku spiritual) dan pembacaan wirid tertentu dari guru mereka.

3. Kaki Telanjang dan Ritual Wajib Penjinak Panas

Pemain Sepak Bola Api selalu bermain dengan kaki telanjang (tanpa alas kaki). Ini bukan hanya untuk tantangan, tetapi juga terkait erat dengan ritual pra-pertandingan:

  • Puasa Khusus: Sebelum bertanding, para pemain sering diwajibkan menjalani puasa khusus (seperti puasa mutih) untuk membersihkan diri dan memperkuat batin.
  • Pengolesan Air Ber-Asma: Kaki pemain diolesi dengan cairan khusus, seperti air suci yang telah dibacakan doa-doa atau minyak kelapa. Cairan ini diyakini meredam panas api, membuat kulit kebal, dan memberikan kepercayaan diri penuh.
  • Pengejawantahan Iman: Bagi santri, ketahanan terhadap api adalah simbol keyakinan dan tawakal kepada Tuhan, di mana mereka memohon keselamatan melalui doa.
0 Komentar