Jangan Sampai Hilang, 3 Kesenian Tradisional Sumedang yang Mulai Kehilangan Eksistensinya

Jangan Sampai Hilang, 3 Kesenian Tradisional Sumedang yang Mulai Kehilangan Eksistensinya
Jangan Sampai Hilang, 3 Kesenian Tradisional Sumedang yang Mulai Kehilangan Eksistensinya - (Istimewa)
0 Komentar

Selain menjadi hiburan, Rengkong memiliki makna filosofis yang dalam — menggambarkan gotong royong, semangat kerja keras, dan rasa syukur masyarakat agraris. Namun, seiring berkurangnya lahan pertanian dan bergesernya mata pencaharian masyarakat, kesenian Rengkong kini semakin jarang ditemukan.

Bangreng, Karinding, dan Rengkong bukan hanya bentuk hiburan, melainkan juga identitas budaya yang mencerminkan kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Sumedang tempo dulu. Hilangnya kesenian tersebut berarti hilangnya sebagian sejarah dan jati diri daerah.

Oleh karena itu, perlu adanya langkah nyata dari masyarakat, seniman lokal, dan pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya ini.

Baca Juga:5 Kuliner Tertua dan Melegenda di Sumedang yang Wajib Banget Kamu Coba!5 Destinasi Kolam Renang Paling Terkenal di Sumedang, Seru untuk Liburan Keluarga!

Melalui pendidikan, festival budaya, hingga program pelatihan bagi generasi muda, kesenian tradisional Sumedang bisa kembali hidup, bukan hanya di panggung, tapi juga di hati masyarakatnya.

0 Komentar