Pemkab Sumedang Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Program Starbak dan Kolaborasi Lintas Sektor

Pemkab Sumedang Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Program Starbak dan Kolaborasi Lintas Sektor
Pemkab Sumedang terus menggalakkan ketahanan pangan untuk mengantisipasi inflasi akibat stagflasi dampak dari geopolitik internasional. Salah satu yang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah soal ketahanan pangan produk hortikultura berupa Padi dan Cabai, serta potensi perikanan tangkap yang ada di Waduk Jatigede.(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui berbagai program strategis.

Salah satunya adalah program Satu Hektare Buruh Tani Bangkit (Starbak), yang menempatkan buruh tani sebagai pelaku utama penggarapan lahan desa dengan dukungan penuh pemerintah daerah.

Hal itu disampaikan Fajar saat menjadi narasumber dalam talkshow memperingati Hari Pangan Dunia yang digelar di Seehouse Coffee and Space, Pusat Oleh-Oleh Sumedang, baru-baru ini.

Baca Juga:Polres Sumedang Kawal Keberangkatan Massa Aksi Mahasiswa ke DPRD JabarGolkar Sumedang Rayakan HUT ke-61 dengan Aksi Sosial dan Semangat Kebersamaan

Talkshow membahas arah dan strategi pembangunan pangan berkelanjutan di Sumedang, termasuk sinergi antara sektor pertanian, lingkungan, dan industri dalam menjaga keseimbangan ekologi serta mendukung inovasi pelaku usaha pangan lokal.

Menurut Fajar, melalui program Starbak, pemerintah membantu kelompok buruh tani yang menggarap lahan milik kas desa dengan dukungan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan).

“Konsepnya, buruh tani yang tergabung dalam kelompok tani menggarap lahan milik kas desa. Pemerintah daerah bantu baik pupuknya maupun beberapa alsintan,” ujar Fajar.

Ia juga menyoroti pentingnya kemudahan akses pupuk bagi petani. Tahun 2026, Pemkab Sumedang akan fokus memperbaiki sistem distribusi dan administrasi pupuk agar lebih mudah dijangkau.

“Masih ada problematika di lapangan, terutama soal administrasi yang dinilai sulit. Kepala Dinas Pertanian harus bisa membuat terobosan agar pupuk tidak sulit didapatkan petani,” tegasnya.

Selain itu, Pemda Sumedang juga aktif mendukung program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Polres Sumedang dan Kodim 0610/Sumedang.

“Kami bersama Forkopimda menanam ubi Cilembu di polybag, juga padi dan jagung. Ini bentuk kolaborasi agar ketahanan pangan tetap terjaga,” kata Fajar.

Baca Juga:Polsek Wado Gencarkan Patroli Malam, Cegah Kejahatan di Permukiman WargaUnpad Buka Pendaftaran Anggota MWA Unsur Masyarakat 2025, Ajak Publik Berkontribusi Majukan Pendidikan

Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, pemerintah rutin menggelar Gerakan Pasar Murah bekerja sama dengan sejumlah vendor.

“Pasar murah menjadi langkah intervensi harga, terutama untuk komoditas seperti beras, telur, bumbu dapur, dan minyak goreng,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang Tono Suhartono menambahkan, peran petani milenial menjadi kekuatan baru dalam pembangunan pertanian daerah.

“Petani milenial ini melek teknologi dan inovatif. Tahun depan kami akan menambah lagi jumlahnya,” ujarnya.

0 Komentar