“Berbagai program intervensi spesifik maupun sensitif telah dijalankan secara terintegrasi, antara lain pemberian makanan tambahan, pemantauan pertumbuhan balita, edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, serta penguatan peran kader posyandu,” ungkapnya.
Lebih jauh Ai Andriani membeberkan, Penanganan stunting memang tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja. Sehingga pihaknya terus mendorong pendekatan konvergensi antar perangkat daerah, dunia usaha, akademisi dan masyarakat.
“Hasilnya bisa kita lihat hari ini, di mana angka stunting kita berada jauh di bawah rata-rata nasional,” pungkasnya. (red)