SUMEDANGEKSPRES – Satu pesan singkat melalui WhatsApp menjadi awal perubahan besar bagi kehidupan Alif, bocah asal Situraja, Kabupaten Sumedang, yang lahir tanpa anus (atresia ani).
Setelah tujuh tahun menanggung penderitaan karena keterbatasan ekonomi, laporan warga tersebut langsung menggerakkan pemerintah daerah untuk turun tangan.
Kabar mengenai kondisi Alif pertama kali diterima melalui aduan masyarakat yang masuk ke kanal resmi Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:Perbandingan Tol Cisumdawu dengan Tol Bocimi dan Tol Getaci15 Ayam Warga Cikondang Diduga Dimangsa Macan Kumbang, BKSDA Turun Tangan
Respons cepat pun diberikan: pihak Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan rumah sakit segera berkoordinasi untuk memberikan bantuan medis dan dukungan sosial.
“Kami langsung menindaklanjuti laporan itu begitu diterima. Koordinasi cepat dilakukan agar anak tersebut bisa segera ditangani,” ujar salah satu pejabat Pemkab Sumedang.
Kasus Alif menjadi contoh nyata bahwa partisipasi publik berperan penting dalam menyelamatkan nyawa dan mempercepat penanganan sosial.
Banyak warga yang awalnya tidak tahu harus melapor ke mana kini menyadari bahwa satu langkah kecil bisa berdampak besar.
Kini, Alif telah mendapatkan penanganan medis yang semestinya. Ia menjalani perawatan di rumah sakit dengan harapan bisa menjalani operasi yang selama ini tertunda.
Pemerintah daerah juga menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang pelaporan publik melalui kanal digital dan media sosial.
Tujuannya agar setiap kasus serupa bisa cepat diketahui dan ditangani.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari hal sederhana.
Baca Juga:Warga Diminta Waspada Malam Hari Setelah Dugaan Macan Kumbang Menyerang Ternak di Cikondang SumedangJejak Macan Kumbang Tertangkap Kamera, Warga Cikondang Resah
Satu pesan WhatsApp yang mungkin terlihat sepele ternyata mampu mengubah nasib seorang anak dan memberi harapan baru bagi keluarganya.
“Terima kasih untuk warga yang peduli dan melapor. Tanpa partisipasi mereka, mungkin kami tidak akan tahu kondisi anak ini,” tambah pihak Dinas Sosial.
Kasus Alif menjadi bukti bahwa kepedulian masyarakat dan tanggapnya pemerintah bisa berjalan beriringan, menyelamatkan masa depan anak-anak yang membutuhkan uluran tangan.***