Sumedang Gencarkan Skrining TBC, Targetkan 3.000 Warga untuk Deteksi Dini

Sumedang Gencarkan Skrining TBC, Targetkan 3.000 Warga untuk Deteksi Dini
Salah satu puskesmas yang melaksanakan kegiatan skrining adalah Puskesmas DTP Tanjungsari
0 Komentar

TANJUNGSARI – Pemerintah Kabupaten Sumedang terus menunjukkan komitmennya dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) melalui langkah proaktif dan kolaboratif. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkab Sumedang melaksanakan program Active Case Finding (ACF) secara masif di berbagai wilayah, guna menemukan kasus TBC yang belum terdeteksi dan memutus mata rantai penularan di masyarakat.

Program ini menjadi bagian penting dari strategi nasional penanggulangan TBC. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Surdi Sudiana, MKM, menjelaskan bahwa ACF bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan gerakan strategis yang menempatkan deteksi dini sebagai kunci utama.

“Menunggu pasien datang ke fasilitas kesehatan tidak cukup. Kami harus proaktif menjemput bola, mendatangi masyarakat yang berisiko namun belum menyadari gejalanya,” ujar Surdi.“Melalui ACF, kami ingin memastikan setiap kasus TBC ditemukan dan diobati sedini mungkin.”

Baca Juga:6 Rahasia Motor Honda Tetap Awet, Tangguh, dan Nyaman Setiap HariPerbandingan Tol Cisumdawu dengan Tol Bocimi dan Tol Getaci

Program ACF di Kabupaten Sumedang menargetkan 3.000 orang di 20 titik lokasi selama periode 29 September hingga 24 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan bersama tim dari Kementerian Kesehatan dan melibatkan berbagai penyedia layanan kesehatan swasta yang berpengalaman dalam program serupa.

Salah satu teknologi unggulan yang digunakan adalah Mobile X-ray, alat rontgen portabel yang memungkinkan pemeriksaan dilakukan di lokasi mana pun, termasuk puskesmas. Pemeriksaan ini disertai Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk diagnosis akurat dalam waktu singkat.

Surdi menegaskan, keberhasilan program ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak, terutama 20 puskesmas yang menjadi titik pelaksanaan. Puskesmas berperan penting dalam menyiapkan peserta, lokasi kegiatan, hingga pelaporan hasil skrining.

“Puskesmas adalah garda terdepan kami. Mereka paling memahami kondisi masyarakat di wilayahnya. Dengan dukungan penuh tenaga kesehatan di lapangan, kami optimistis target akan tercapai,” ujarnya.

Salah satu puskesmas yang melaksanakan kegiatan skrining adalah Puskesmas DTP Tanjungsari. Kepala Puskesmas Tanjungsari, dr. Cepy Tricahyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar masyarakat dengan risiko tinggi terhadap TBC.

“Mereka yang datang ke sini adalah warga yang memiliki risiko menderita TBC. Kami menargetkan sekitar 150 peserta untuk mendapatkan pengobatan gratis di lingkungan Puskesmas DTP Tanjungsari,” terang dr. Cepy.

0 Komentar