Teror Bayangan Hitam di Desa Cikondang, Warga Sumedang Geger Duga Macan Kumbang

Teror Bayangan Hitam di Desa Cikondang, Warga Sumedang Geger Duga Macan Kumbang
Macan Kumbang tertangkap camera trap saat akan memangsa. Diduga bayangan hitam yang menelor warga Desa Cikondang merupakan macan kumbang yang keluar dari hutan lantaran kelaparan.(istimewa)
0 Komentar

GANEAS – Di salah satu sudut dusun, tepatnya di Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, suara ayam mendadak ribut di malam hari. Disusul dentuman kayu kandang yang roboh. Beberapa menit kemudian, senyap kembali menguasai malam. Meninggalkan jejak kaki besar di tanah dan tumpukan bulu ayam berserakan.

Pagi harinya, warga digemparkan. Lima belas ayam milik tiga keluarga ditemukan mati dengan luka bekas cakar dan gigitan. “Waktu dilihat, bekasnya kayak diterkam binatang besar. Ayamnya tercerai-berai,” ujar salah satu warga, Asep (45), masih terlihat waspada.

Kabar itu cepat menyebar. Warga menduga, pelakunya bukan hewan biasa. Bayangan besar yang sempat terekam kamera ponsel pada awal Oktober lalu kini terlintas lagi di benak mereka: macan kumbang.

Baca Juga:Ngaku Jadi Korban Begal di Tol Cisumdawu, Pria Ini Ternyata Gadaikan Motor Demi Judi Online6 Rahasia Motor Honda Tetap Awet, Tangguh, dan Nyaman Setiap Hari

“Dugaan kami kuat ke macan kumbang. Jejak kakinya besar, dan sebelumnya sudah pernah terlihat di sekitar hutan Cikondang,” kata Kepala Desa Cikondang, Indra Ginanjar, saat ditemui Senin (20/10).

Indra mengaku telah mengimbau warganya untuk berhati-hati, terutama saat beraktivitas malam hari atau mendekati area hutan. Ia juga meminta agar ronda malam kembali diaktifkan di seluruh dusun.

“Kami tidak ingin ada korban. Warga kami minta tetap tenang, tapi waspada,” ujarnya.

Kemunculan hewan buas itu bukan kali pertama. Pada (2/10) lalu, warga sempat merekam penampakan seekor macan kumbang di hutan yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah penduduk. Bahkan, kamera hutan milik relawan konservasi pada awal September juga merekam hewan serupa di kawasan Pasir Cidangdang.

Kini, warga memilih memperkuat penjagaan malam. Sejumlah pemuda bergantian ronda sambil membawa senter dan pentungan bambu. Anak-anak diminta tidak bermain jauh dari rumah, sementara para petani mulai menghindari rute kebun yang melintasi tepi hutan.

“Kami sudah laporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Mereka rencananya akan datang untuk memastikan keberadaan satwa itu,” tambah Indra.

Meski khawatir, warga menyadari bahwa macan kumbang adalah bagian dari ekosistem alam yang harus dijaga. “Kalau benar ada, semoga bisa ditangani tanpa harus melukai hewannya,” ucap Indra menutup percakapan.(red)

0 Komentar