Perjuangan Alif Sumedang: 7 Tahun Hidup Tanpa Anus, Kini Dapat Harapan Baru

Perjuangan Alif Sumedang: 7 Tahun Hidup Tanpa Anus, Kini Dapat Harapan Baru
Perjuangan Alif Sumedang: 7 Tahun Hidup Tanpa Anus, Kini Dapat Harapan Baru
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Hidup dalam keterbatasan tak membuat keluarga kecil di Dusun Cibitung, Desa Situraja, Kecamatan Situraja, berhenti berharap.

Alif Nur Cahya, bocah berusia tujuh tahun yang lahir tanpa anus, akhirnya mendapat harapan baru setelah kisahnya sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Selama bertahun-tahun, Alif hidup dengan kondisi medis langka tanpa penanganan memadai.

Baca Juga:Perbandingan Tol Cisumdawu dengan Tol Bocimi dan Tol Getaci15 Ayam Warga Cikondang Diduga Dimangsa Macan Kumbang, BKSDA Turun Tangan

Keluarganya, yang hidup sederhana, hanya bisa berusaha sebisanya untuk merawat sang anak dengan segala keterbatasan. Kondisi tersebut tentu tidak mudah, baik secara fisik maupun mental.

Kabar mengenai keadaan Alif pertama kali mencuat setelah laporan warga diteruskan oleh relawan dan pemerhati sosial kepada pihak pemerintah daerah.

Laporan itu kemudian sampai kepada Wakil Bupati Sumedang, yang langsung merespons cepat dan menugaskan dinas terkait untuk menindaklanjuti.

“Begitu mendapat laporan, kami segera berkoordinasi agar Alif bisa mendapat perawatan yang layak. Tidak boleh ada warga yang menderita sendirian,” ujar Wakil Bupati Sumedang.

Alif pun akhirnya dijemput tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Sumedang dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan serta tindakan medis lanjutan.

Momen itu menjadi titik balik bagi keluarga kecil ini setelah tujuh tahun penuh kesabaran, kini secercah harapan mulai tampak.

Sang ibu tak kuasa menahan air mata saat melihat anaknya dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga:Warga Diminta Waspada Malam Hari Setelah Dugaan Macan Kumbang Menyerang Ternak di Cikondang SumedangJejak Macan Kumbang Tertangkap Kamera, Warga Cikondang Resah

Selama ini, ia hanya bisa berharap dan berdoa agar suatu saat Alif bisa hidup seperti anak-anak lain.

“Saya hanya ingin anak saya bisa sembuh dan hidup normal seperti teman-temannya,” katanya lirih.

Kasus Alif juga membuka mata banyak pihak tentang masih adanya warga yang membutuhkan perhatian serius di pelosok daerah.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat keluarga tak mampu menempuh pengobatan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

Untungnya, dengan bantuan pemerintah, langkah menuju kesembuhan kini terbuka lebar.

Dinas Sosial Kabupaten Sumedang bersama Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan untuk memastikan seluruh kebutuhan Alif mulai dari tindakan medis hingga pendampingan psikologis dapat terpenuhi.

Pemerintah juga memastikan biaya pengobatan akan ditanggung.

0 Komentar