CIMANGGUNG – Suasana belajar di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Fatimah Az-Zahra, yang berlokasi di Perumahan SBG Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, kini tampak sedikit berbeda. Sejak dimulainya proyek revitalisasi satuan pendidikan tahun 2025 yang bersumber dari anggaran APBN, sebagian siswa harus menempuh pelajaran di mushola sekolah.
Kepala Sekolah SDS Fatimah Az-Zahra, Dedeng Jaenudin, menjelaskan bahwa pembangunan ruang kelas baru (RKB) tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas sarana pendidikan. Saat ini, sekolah yang memiliki 172 siswa itu tengah menjalani masa pembangunan sehingga ruang belajar dialihkan sementara.
“Untuk sementara, 27 siswa kelas 1 belajar di mushola, sementara unit TK masih menyewa tempat di luar sekolah,” ujar Dedeng.
Baca Juga:Longsor di Kadakajaya Nyaris Tutup Jalur Ekonomi Cijambu–TanjungsariJudi Online Bikin Pria Bandung Nekat Ngaku Dibegal di Sumedang
Meski dalam kondisi terbatas, proses belajar mengajar tetap berjalan lancar. Guru-guru menyesuaikan metode pengajaran agar suasana belajar tetap kondusif, sementara siswa pun tampak antusias mengikuti pelajaran meski harus berpindah ruang.
Menurut Dedeng, pihak sekolah juga rutin memberikan penjelasan kepada orang tua agar mereka memahami situasi sementara tersebut. Beberapa orang tua bahkan datang langsung ke sekolah untuk melihat kegiatan belajar anak-anak mereka yang kini berlangsung di mushola.
“Pengerjaan proyek sejauh ini berjalan lancar, dan kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah,” tambahnya.
Selain ruang belajar reguler, SDS Fatimah Az-Zahra juga dikenal memiliki kelas inklusi untuk siswa berkebutuhan khusus. “Di kelas inklusi ini ada 13 siswa dengan pendampingan guru khusus,” terang Dedeng.
Ia berharap, setelah revitalisasi selesai, fasilitas sekolah dapat semakin memadai sehingga proses belajar mengajar bisa lebih nyaman dan inklusif. “Harapan kami, dengan adanya ruang kelas baru ini, kegiatan belajar siswa semakin berkualitas dan bermanfaat bagi semuanya,” pungkasnya. (kos)