SUMEDANGEKSPRES – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menyiapkan langkah tegas namun tetap ramah satwa dalam menangani kemunculan macan kumbang yang meneror warga di kawasan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Hewan liar yang diduga berasal dari Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (TBGMK) itu diketahui memangsa belasan ekor ayam milik warga di Desa Cikondang selama sepekan terakhir.
Kepala Desa Cikondang, Indra Ginanjar, membenarkan bahwa BKSDA sudah turun langsung untuk menangani kasus ini.
“Sudah, pihak BKSDA Jabar sudah turun tangan,” kata Indra kepada Tribun Jabar, Selasa (21/10/2025) malam.
Baca Juga:Laporan Palsu Dibegal di Sumedang, Segini Ancaman Penjara untuk PelakuKasus Alif Bocah Sumedang Tanpa Anus Jadi Pengingat: Jangan Diam Bila Ada yang Butuh Bantuan!
Menurutnya, petugas dari BKSDA tengah melakukan serangkaian langkah teknis untuk memastikan keamanan warga sekaligus menjaga keselamatan satwa dilindungi tersebut.
Salah satunya dengan memasang kamera jebak (camera trap) di area hutan bagian barat Gunung Kareumbi, tempat macan kumbang tersebut diduga berasal.
“Telah dipasang camera trap, mau dianalisa dulu populasinya, dan kalau sudah diketahui, rencananya akan diamankan dengan cara ditembak bius oleh pihak BKSDA,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi pergerakan macan kumbang secara akurat sebelum dilakukan tindakan penangkapan.
Metode tembak bius dipilih agar satwa tidak terluka dan dapat dikembalikan ke habitat aman jauh dari permukiman.
Dari hasil laporan di lapangan, macan kumbang tersebut sudah memangsa 17 ekor ayam milik warga di Kampung Batugara RT 01/06, Desa Cikondang.
Kerugian ini membuat warga resah dan meminta perlindungan dari pemerintah.
Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Awang Munggardijaya, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan BKSDA dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk melakukan pemantauan intensif.
Baca Juga:Laporan Warga Selamatkan Bocah Tanpa Anus, Pemkab Sumedang Langsung BergerakMengenal Atresia Ani, Kelainan Langka yang Dialami Bocah Asal Sumedang
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Resor Kareumbi Barat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Muhamad Safari, bahwa pihak BKSDA bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI telah melakukan pemantauan intensif terhadap pergerakan satwa liar di kawasan hutan Kareumbi Barat,” ujar Awang.
Sebagai bagian dari upaya antisipasi, tim dari KLHK telah memasang 80 unit camera trap di sejumlah titik strategis di sekitar kawasan hutan yang termasuk wilayah Resor Kareumbi Barat.
