SUMEDANGEKSPRES — Kemunculan seekor macan kumbang di Dusun Baturaga, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, kembali mengguncang warga.
Satwa yang diduga berasal dari kawasan hutan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (TBGMK) itu turun ke area permukiman dan memangsa ternak warga.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/10/2025). Sejumlah ayam peliharaan warga hilang, kandang ditemukan rusak, dan jejak cakar besar tampak jelas di sekitar lokasi.
Baca Juga:Laporan Palsu Dibegal di Sumedang, Segini Ancaman Penjara untuk PelakuKasus Alif Bocah Sumedang Tanpa Anus Jadi Pengingat: Jangan Diam Bila Ada yang Butuh Bantuan!
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Ery Mildrayana, membenarkan laporan tersebut.
“Konflik satwa ini bermula pada 19 Oktober di area kandang ayam milik warga. Delapan ekor ayam hilang, kondisi kandang rusak, serta terdapat jejak diduga macan kumbang,” ujar Ery, Selasa (21/10/2025).
Menurut Ery, kemunculan predator besar seperti macan kumbang di area pemukiman kerap dipicu oleh terganggunya keseimbangan ekosistem di hutan sekitar.
Satwa yang biasanya berburu rusa, babi hutan, atau monyet di alam liar kini terpaksa mencari mangsa lain karena sumber makanan alami menipis.
“Biasanya satwa liar seperti macan turun ke pemukiman karena kesulitan mencari mangsa di hutan. Ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada rantai makanan,” katanya.
Kondisi tersebut diperkuat oleh Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Sumedang, Deni Ramdani, yang ikut turun langsung ke lapangan bersama tim BBKSDA.
Menurutnya, jejak yang ditemukan memiliki karakteristik khas macan kumbang Jawa.
“Kami memasang camera trap di beberapa titik strategis untuk memastikan keberadaan satwa tersebut dan memantau pergerakannya,” ujar Deni.
Baca Juga:Laporan Warga Selamatkan Bocah Tanpa Anus, Pemkab Sumedang Langsung BergerakMengenal Atresia Ani, Kelainan Langka yang Dialami Bocah Asal Sumedang
Deni menambahkan bahwa kawasan Dusun Baturaga merupakan jalur lintasan alami satwa liar dari arah hutan Kareumbi menuju daerah dengan vegetasi terbuka.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kawasan hutan agar satwa tidak kehilangan ruang jelajah.
“Kalau hutan makin terdegradasi, maka kemungkinan satwa besar seperti macan akan lebih sering turun ke area permukiman,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika mengimbau warga agar tetap waspada namun tidak bertindak gegabah terhadap satwa yang dilindungi.
“Habitat macan kumbang cukup luas di Kabupaten Sumedang, terutama di kawasan hutan. Kami harap tidak ada kerusakan alam supaya hewan-hewan ini tidak keluar dari habitatnya,” ujarnya.