SUMEDANGEKSPRES – Sebuah video yang menampilkan seekor macan kumbang berkeliaran di wilayah Ganeas, Kabupaten Sumedang, viral di media sosial. Banyak warganet mengira rekaman itu memperlihatkan kejadian terbaru, bertepatan dengan laporan warga tentang ternak ayam yang dimangsa hewan buas.
Namun setelah ditelusuri, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat memastikan bahwa video tersebut bukan peristiwa baru, melainkan rekaman lama dari September 2025.
Humas BBKSDA Jawa Barat, Ery Mildrayana, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi terhadap video tersebut dan memastikan waktu perekamannya tidak berkaitan langsung dengan laporan terbaru.
Baca Juga:Laporan Palsu Dibegal di Sumedang, Segini Ancaman Penjara untuk PelakuKasus Alif Bocah Sumedang Tanpa Anus Jadi Pengingat: Jangan Diam Bila Ada yang Butuh Bantuan!
“Berdasarkan hasil penelusuran, video yang beredar merupakan video bulan September 2025,” ujar Ery, Selasa (21/10/2025).
Ery menegaskan bahwa pihaknya tetap menindaklanjuti laporan kemunculan macan kumbang di Dusun Baturaga, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, namun dengan mengacu pada data lapangan yang terverifikasi, bukan semata dari unggahan media sosial.
“Selanjutnya dalam upaya menindaklanjuti laporan terbaru serta upaya pencegahan terjadinya kembali konflik satwa liar dengan warga sekitar hutan,” jelasnya.
Menurut Ery, tim Wildlife Rescue Unit telah diterjunkan ke lokasi untuk memastikan tidak terjadi konflik antara warga dan satwa liar.
“Saat ini, per pukul 17.36 WIB Tim BBKSDA Jabar bersama Cabang Dinas Kehutanan Sumedang, Dishut Provinsi Jawa Barat, Panthera Pardus Melas Research Center dan Kapak Kareumbi tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan atau antisipasi konflik di lokasi kejadian,” katanya.
Langkah-langkah tersebut meliputi pemasangan camera trap di area kandang ayam warga yang rusak serta peningkatan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi kemunculan satwa liar.
Selain itu, BBKSDA juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan video atau informasi di media sosial tanpa verifikasi.
Baca Juga:Laporan Warga Selamatkan Bocah Tanpa Anus, Pemkab Sumedang Langsung BergerakMengenal Atresia Ani, Kelainan Langka yang Dialami Bocah Asal Sumedang
Penyebaran video lama tanpa konteks, kata Ery, bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Di sisi lain, pihak kepolisian dan aparat desa juga melakukan patroli gabungan untuk menenangkan warga yang sempat ketakutan karena mengira hewan buas masih berkeliaran di sekitar pemukiman.
Kepala Desa Cikondang, Indra Ginanjar, menyebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan BKSDA begitu video viral itu muncul.