“Sudah, pihak BKSDA Jabar sudah turun tangan,” kata Indra.
Indra juga menegaskan bahwa pemerintah desa terus mendukung langkah konservasi yang dilakukan petugas, termasuk pendekatan non-kekerasan terhadap satwa dilindungi.
Fenomena viralnya video lama ini menjadi pengingat akan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarluaskan ke publik.
Baca Juga:Laporan Palsu Dibegal di Sumedang, Segini Ancaman Penjara untuk PelakuKasus Alif Bocah Sumedang Tanpa Anus Jadi Pengingat: Jangan Diam Bila Ada yang Butuh Bantuan!
Di era media sosial, kecepatan penyebaran sering kali mengalahkan ketepatan informasi, sehingga klarifikasi dari otoritas menjadi krusial.
BBKSDA menegaskan, fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga sekaligus menjaga kelestarian macan kumbang sebagai satwa dilindungi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik, tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar, dan segera melapor ke petugas jika melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar,” ujar Ery.
Dengan langkah-langkah terukur dan komunikasi terbuka, BBKSDA berharap tidak hanya meredakan keresahan warga, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kawasan hutan Kareumbi.***